Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Sabtu, 09 Januari 2010

ISLAM, IMAN DAN IHSAN

Islam berasal dari kata aslama yang berarti masuk ke dalam kedamaian, berserah diri kepada Allah dan masuk ke dalam agama Islam. Secara istilah Islam berarti berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya dan tunduk kepadaNya dengan mengikuti ajaran rasulNya Muhammad saw. Allah Ta'ala berfirman, Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah adalah Islam . (Ali Imram : 19).
Nabi menafsirkan Islam dengan amalan - amalan lahir yang tercantum dalam rukun Islam yang lima seperti dalam hadits Jibril.
Iman artinya membenarkan. Secara syar'i adalah keyakinan dalam hati, ikrar dengan lisan dan pembuktian dengan anggota badan.
Nabi alaihi sholatu wasalam menafsirkan Islam dengan amalan - amalan batin yang tercantum dalam rukun iman yang enam seperti dalam hadits Jibril.
Ihsan adalah berbuat kebaikan baik kepada orang lain maupun kepada diri dengan memperbaiki perbuatan.
Rosulullah telah menjelaskannya, Engkau menyembah Allah seolah - olah engkau melihatNya. Jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihatmu . Agama Islam meliputi tiga tingkatan tersebut berdasarkan pertanyaan Jibril kepada Nabi saw di hadapan para sahabat dan Rosulullah menjawabnya. Setelah Jibril berlalu Nabi bersabda, Itu adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan agama kalian .
Keumuman dan kekhususan di antara ketiganya. Islam dan iman, jika keduanya disebut secara terpisah maka yang lain termasuk ke dalamnya, tidak ada perbedaan di antara keduanya. Perbedaannya terjadi jika keduanya disebut secara bersamaan. Islam untuk amalan - amalan lahir dan iman untuk amalan - amalan batin seperti dalam hadits Jibril.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan sisi keumuman dan kekhususan di antara ketiganya, Ihsan lebih umum dari sisi dirinya sendiri namun ia lebih khusus dari sisi orang - orangnya daripada iman. Iman lebih umum dari sisi dirinya sendiri dan lebih khusus dari segi orang - orangnya daripada Islam. Ihsan mencakup iman, dan iman mencakup Islam. Para muhsinin lebih khusus daripada mukminin, dan para mukminin lebih khusus dari para muslimin.
Dari sini maka para ulama muhaqqiq mengatakan bahwa setiap mukmin adalah muslim, karena sesungguhnya siapa yang telah mewujudkan iman maka secara otomatis akan melaksanakan amalan - amalan Islam. Namun tidak setiap muslim itu mukmin sebab bisa jadi imannya sangat lemah sehingga iman dalam bentuk yang sempurna tidak terwujud, walaupun dia tetap menjalankan sebagian dari amalan - amalan Islam, dia muslim namun bukan mukmin dengan iman yang sempurna. Allah Ta'ala berfirman, Orang - orang Arab badui itu berkata, Kami telah beriman. Katakanlah, Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'Kami telah Islam. (Al - Hujurat : 14).
Kesimpulannya, tingkatan agama adalah Islam, iman dan Ihsan. Urutan derajatnya, ihasan adalah yang tertinggi kemudian iman kemudian Islam. Wallahu a'lam.
Insya Allah bermanfaat bagi kami dan anda sekalian, amin !

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah