Makna Syirik
Allah mengabarkan bahwa tujuan diciptakannya kita, tidak lain dan tidak bukan yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Ana yakin dalilnya udah pada hafal, “Dan aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beriadah hanya kepada-Ku”.
Kata Allah dalam surat adz-Dzariyat ayat 56.
Apa sih, arti ibadah itu ?
Ibadah, kata para ulama artinya adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah berupa perkataan ataupun perbuatan yang lahir maupun yang batin. Itulah makna ibadah. Contohnya banyak, meliputi doa, shalat, nadzar, kurban, rasa takut, cinta, harap, istighoshah, isti’arah, dan seabreg lainnya. Semua ibadah ini harus ditujukan hanya kepada Allah tidak kepada selain-Nya, sebagaimana firman Allah, “Hanya kepada-Mu lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah kami minta pertolongan.” (Al Fatihah : 5).
Lho, kita kan lagi bahas makna syirik, kenapa jadi bahas ibadah ? Iya, sabar dulu mas, dalam menuntut ilmu kita mesti sabar, tenang, ini juga tidak melenceng dari tema kita kok.
Barang siapa yang menunjukkan salah satu dari jenis-jenis ibadah kepada selain Allah, inilah yang disebut syirik dan pelakunya disebut musyrik. Misalnya, ada orang berdo’a kepada orang yang sudah mati, menyembelih hewan untuk jin, takut pakai baju warna hijau ketika pergi ke pantai selatan dengan keyakinan ia pasti akan ditelan ombak akibat kemarahan Nyi Roro Kidul, dan masih banyak lagi contoh kesyirikan, apalagi di negeri kita yang tercinta ini. Banyak banget keyakinan-keyakian dan ritual-ritual syirik yang di budidayakan. Di masyarakat, saking banyaknya ga bisa kehitung, mulai dari ki Joko Bodo, Mama Roleng, Dedi Kobusyet, sampe Dukun Cilik Ponari.
Kedudukan Syiriq
Ketahuilah saudaraku, syirik merupakan dosa besar yang paling besar, kedhaliman yang paling dhalim. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah ?” Beliau bersabda “Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” (HR. Bukhari, Muslim).
Allah berfirman ; “...sesungguhnya syirik itu adalah benar-benar kedhaliman yang besar. (QS. Lukman : 13).
Makanya, kita mesti hati-hati jangan sampai ibadah kita bercampur dengan kesyirikan sedikitpun, dengan jalan belajar ilmu agama yang benar agar kita tahu mana yang termasuk syirik, dan mana yang bukan.
Bahaya syirik dan ancaman Allah terhadap orang musyrik
1. Syirik menggugurkan seluruh amal kebaikan
Orang yang dalam hidupnya banyak melakukan amal shaleh, seperti shalat, puasa, shadaqah, dan lainnya. Tapi ia berbuat syirik akbar dan belum sepat bertaubat sebelum matinya, maka semua amal kebaikannya akan dihapus. Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
“Dan seandainya mereka menyekutukan Allah, maka sungguh akan hapuslah amal yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am : 88).
Allah Ta’ala juga berfirman kepada Nabi-Nya :
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu : “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Az-Zumar : 65).
Para nabi saja, yang begitu banyak amalan mereka dan kokoh iman mereka, diperingatkan oleh Allah terhadap syirik, yang apabila menimpa pada diri mereka akan menghapuskan seluruh amalnya, lalu bagaimana dengan kita ? Apakah kita merasa aman dari bahaya kesyirikan ini ?
Maka dari itu, beruntunglah orang-orang yang menyibukkan diri dalam mempelajari masalah tauhid (lawan dari syirik) dan syirik agar bisa menghindar sejauh-jauhnya. Serta merugilah orang-orang yang menyibukkan dirinya dalam masalah-masalah lain yang tidak bermanfaat, bahkan menghalang-halangi dakwah tauhid !
2. Pelaku syirik akbar kekal di Neraka dan dosanya tidak akan diampuni oleh Allah Ta’ala.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa : 48).
Lihat juga Qur’an surat An-Nisa ayat 116.
3. Diharamkannya surga bagi orang musyrik
Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Ma’idah : 72).
4. Orang musryik itu halal darah dan hartanya
Allah Ta’ala berfirman :
“....maka bunuhlah orang-orang musryik dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian...” (QS. At-Taubah : 5).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang diibadahi dengan benar melainkan Allah dan bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan membayar zakat jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi, kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka ada pada Allah Azza wa Jalla. (HR. Bukhari, no. 25 dan muslim no. 22, dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu’anhu).
Ket : Yang melakukan hukum ini adalah Ulil Amri. Kita tidak boleh membunuh dan mengambil harta mereka tanpa seizin dari pemerintah.
5. Orang musryik haram dinikahi
Berdasarkan firman Allah :
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu’min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) seelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu...” (QS. Al-Baqarah : 221).
6. Sembelihan orang-orang musryik haram dimakan
Berdasarkan firman Allah dalam Qur’an surat al-An’am ayat 121. Antum lihat sendiri deh ayatnya di mushaf terjemahan, supaya terbiasa membaca al-qur’an dan melihat maknanya.
Ikhwatul Islam, setelah kita tahu begitu besarnya bahaya syirik, maka sudah selayaknya kita hati-hati jangan sampai terjerumus ke dalamnya bagaimana mungkin kita tidak takut, padahal Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saja takut terhadap masalah ini ? sampai-sampai beliau berdo’a kepada Allah agar dijauhkan dari perbuatan syirik. Beliau mengajarkan sebuah do’a ;
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu, padahal aku mengetahui bahwa itu syirik. Dan ampunilah aku terhadap dosa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan