Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Jumat, 27 Mei 2011

Tafsir Surat Al Fatihah (bag.3) - Ayat 2 Alhamdulillah


الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji (hanya) bagi Allah, Tuhan Semesta Alam”

Sebenarnya ada banyak hal penting dan menarik yang perlu kita ketahui tentang kalimat hamdalah ini, namun pada kesempatankali ini kita akan mempelajarinya sebagiannya saja. insya Allah lain waktu kita lanjutkan. Tak usah terburu-buru dalam menunutut ilmu, OK?!

1. I’rob

الْحَمْدُ : Mubtada marfu tandanya dhamah karena isim ma’rifat yang ada “al” terletak diawal kalimat.
لِ : Harfu jar
الله : Isim majrur dan jar majrur adalah khabar marfu tandanya kasrah karena terkena huruf jar yaitu “lam”
رَبِّ : Badal mudhaf majrur juga sebagai na’at karena mensifati kata “Allah”
الْعَالَمِينَ : Mudhaf ilaih

2. Kosa kata

الْحَمْدُ : pujian yang mengandung kesyukuran, terima kasih, kebaikan. Pujian yang sempurna. AL ma’rifat berfungsi sebagai al istigroq; artinya Dialah yang berhak menyandang seluruh pujian yang sempurna dengan segala cakupannya.

ل : Lam adalah harfu jar berfungsi sebagai الإِسْتِحْقَاق (al-istihqoq), maksudnya Allah satu-satunya yang berhak menyandang segala bentuk dan macam pujian.

الله : Nama Allah.

رَبِّ : pemilik, tuan yang ditaati, pemelihara.

الْعَالَمِينَ : (jamak mudzakar) عَالَمٌ ج عَالموْنَ .

3. Keutamaan

  1. Hadist ditakhrij olehTirmidzi, Ibnu Majah dan An-Nasa’i, dari Jabir bin Abdullah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
  2. أفضل الذكر لا إله إلا الله, وأفضل الدعاء الحمد لله

    “Dzikir yang paling utama adalah Laillaha illallah dan do’a yang paling utama adalah alhamdulillah”.

  3. Hadist ditakhrij Ibnu Jarir dari Anas bin Malik; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
  4. لو أن الدنيا بحذافيرها في يد رجل من أمتي ثم قال الحمد لله كان الحمد لله أفضل من ذلك

    “Seandainya dunia dengan seluruh isinya diletakkan pada tangan seseorang dari ummatku kemudian dia berkata Alhamdulillah, maka kalimat Alhamdulillah lebih utama dari dunia itu”.


4. Tafsir

Al Qurra’ as sab’ah (tujuh ahli qiraah) membacanya dengan memberikan harakat dhammah pada huruf dal pada kalimat “Alhamdulillah” yang merupakan mubtada’ (subyek) dan khabar (predikat).

Ibnu Jarir berkata: “Adalah kalimat syukur yang murni ikhlas bahwa Allah sebagi satu-satunya Rabb yang disembah serta atas nikmat-nikmatnya yang dapat dihitung oleh seorangpun kepada makluk-Nya”

Dari penjelasan Ibnu Jarir ini mengungkap bahwa kalimat alhamdulillah terkandung kalimat tauhid.

Bisyr bin Imarah meriwayatkan dari Abu Rauq dari Adh Dhahak dari Ibnu Abbas ra: “Alhamdulillaahirabbil ‘alaamina” artinya segala puji bagi Allah pemilik seluruh makhluq di langit dan di bumi dan diantara keduanya, baik yang kita ketahui maupun tidak kita ketahui.”

Al Zajjaj mengatakan bahwa العالم “Al ‘Aalamu” berarti segala sesuatu yang diciptakan Allah di dunia dan akhirat.

Sedangkan menurut Al Qurthubi beliau mengatakan: “Apa yang dikatakan oleh Al Zajjaj itulah yang benar karena mencakup seluruh alam (dunia dan akhirat)”

Menurut Ibnu Katsi العالم r Al ‘Aalamu berasal dari kata العلامة “Al ‘alaamatu” , karena alam merupakan bukti yang menunjukkan adanya Pencipta dan ke-Esa-an-Nya. Sebagaimana Ibnu Al Mu’taz pernah mengatakan: “Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin seseorang bisa mendurhakai Rabb, atau mengingkari-Nya, padahal dalam segala sesuatu terdapat ayat untuk-Nya yang menunjukkan bahwa Dia adalah Esa.”


5. Siapa sajakah ahli hamdalah ?

Ibnu Abbas berkata: الحمد لله merupakan perkataan setiap orang yang bersyukur.

# Adam alaihis salam tatkala bersin mengucapkan الحمد لله .

# Nuh alaihis salam

“Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang dzalim.” (23:28).

# Nabi Ibrahim alaihis salam

lihat di surat Ibrahim, buka mushafnya ya..

# Dawud dan Sulaiman alaihis salam

“Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman” (27:15).

# Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam

“Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya” (17:111).

# Perkataan penghuni surga “Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri” (35:34) serta “Doa mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam”. Dan penutup doa mereka ialah: “Alhamdulillaahi Rabbil `aalamin.” (11:10).


6. Catatan

Syeikh Asy-Syinqithi berkata: “Allah tidak menyebutkan pujian-Nya terkait dengan dhorof makan atau terkait dengan suatu zaman tertentu. Pada ayat lainnya Allah menyebut pujian-Nya terkait dengan dhorof makan atau zaman tertentu, contohnya yang terkait dengan dhorof makan yaitu dalam surat Ar-Rum Allah berfirman:

{وَلَهُ ٱلْحَمْدُ فِى ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَٱلاْرْضَ}

dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi.

Dalam surat Al-Qoshos mengenai dhorof zaman, Allah berfiman:

وَهُوَ ٱللَّهُ لا إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ لَهُ ٱلْحَمْدُ فِى ٱلاْولَىٰ وَٱلاْخِرَةِ

Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Kiranya cukup sekian dulu kajian tafsirnya, insya Allah kita lanjutkan minggu depan, masih tentang hamdalah, belum selesai ceritanya.

Artikel Terkait



1 komentar:

angkisland mengatakan...

alhamdulillah terima kasih

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah