Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Sabtu, 24 Juli 2010

Khutbah Terakhir ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz

أيها الناس
إنكم لم تُخلَقوا عبثًا ولن تُتركوا سدى وإن لكم معادًا ينزل الله فيه للحكم فيكم، والفصل بينكم وقد خاب وخسر من خرج من رحمة الله التي وسعت كل شيء وحُرم الجنةَ التي عرضها السماوات والأرض، ألا وأعلموا أنما الأمان غدًا لمَن حذر الله وخافه، وباع نافدًا بباقٍ، وقليلاً بكثير وخوفًا بأمان ألا ترون أنكم في أسلابِ الهالكين، وسيخلفها بعدكم الباقون كذلك حتى ترد إلى خير الوارثين؟
Wahai sekalian manusia,

“Sesungguhnya tidaklah kalian diciptakan dengan sia-sia, dan kalian tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa diperintah dan dilarang. Dan sesungguhnya bagi kalian ada perjanjian yang telah Allah ta’ala turunkan di dalamnya sebagai pemutus perkara dan pembeda di antara kalian. Sungguh telah celaka dan merugi seseorang yang telah keluar dari rahmat Allah yang (padahal) rahmat-Nya itu meliputi segala sesuatu, dan telah celaka dan merugi pula seseorang yang diharamkan baginya al-jannah (surga) yang (padahal) jannah Allah itu seluas langit dan bumi.

Ketahuilah bahwasanya keamanan pada hari esok (hari akhir) adalah bagi orang yang menjaga diri dari adzab Allah dan takut kepada-Nya serta orang yang mau menukar sesuatu yang fana (dunia) dengan sesuatu yang kekal (akhirat), yang mau menukar sesuatu yang sedikit dengan sesuatu yang banyak, dan yang mengganti rasa takut (dengan sebab kemaksiatan) dengan keamanan (menjalankan ketaatan). Tidakkah kalian melihat bahwasanya kalian berada di jalan orang-orang yang akan binasa? Dan kalian akan digantikan oleh orang-orang lain setelah kalian dan seterusnya sampai kalian kembali kepada sebaik-baik pemberi warisan (Allah subhanahu wata’ala)?
وفي كل يومٍ تشيعون غاديًا ورائحًا إلى الله قد قضى نحبه وانقضى أجله، فتعيبونه في صدعٍ من الأرض، ثم تدعونه غير موسد ولا ممهد، قد فارق الأحبة، وخلع الأسباب فسكن التراب وواجه الحساب، فهو مرتهن بعمله، فقير إلى ما قدَّم غني عما ترك، فاتقوا الله قبل نزول الموت وانقضاء مواقعه، وأيم الله إني لأقولكم هذه المقالة وما أعلم عند أحد من الذنوب أكثر مما عندي
Setiap hari kalian berjalan pagi dan petang menuju kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagiannya telah datang kepadanya keputusan dari Allah dan sebagian yang lain masih menunggu keputusan dari-Nya. Kalian akan lelah untuk terus menempuh jalan yang mendaki, kemudian kalian berdo’a kepada-Nya tanpa sandaran dan juga tanpa aturan, berpisah dengan orang-orang tercinta, terputuslah hubungan kekasih, dan kemudian menetap dalam kubur untuk menuju hari perhitungan, kini dia tergadai dengan amalannya, dia butuh terhadap sesuatu yang akan datang dan merasa cukup dengan yang dia tinggalkan.

Maka bertaqwalah kepada Allah sebelum datangnya kematian dan ketetapan dari Allah. Demi Allah, sesungguhnya aku mengatakan perkataan ini kepada kalian dan aku tidak mengetahui seorang pun yang dosanya lebih banyak daripada dosaku.
أحد تبلغنا عنه حاجة إلا أحببت أن أسد من حاجته ما قدرتُ عليه، وما منكم أحدٌ يسعه ما عندنا إلا وودت أنه سداي ولحمتي، حتى يكون عيشنا وعيشه سواء

Dan tidaklah salah seorang dari kalian menyampaikan keperluannya kepadaku kecuali akan aku penuhi kebutuhannya tersebut sebatas kemampuanku. Dan tidaklah salah seorang di antara kalian yang mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kami kecuali aku menginginkannya sebagai bagian dari keringat dan dagingku sampai kemudian menjadi sama antara kehidupan kami dengan kehidupan dia.
أحد تبلغنا عنه حاجة إلا أحببت أن أسد من حاجته ما قدرتُ عليه، وما منكم أحدٌ يسعه ما عندنا إلا وودت أنه سداي ولحمتي، حتى يكون عيشنا وعيشه سواء
Dan demi Allah, kalau seandainya aku menginginkan selain hal ini dari kemewahan dan kenikmatan duniawi, maka lisan ini akan merendahkannya dengan sebab-sebab yang telah diketahui. Akan tetapi telah berlaku ketetapan dari Allah dalam kitab-Nya dan Sunnah yang adil, yang membimbing untuk taat kepada-Nya dan melarang dari bermaksiat kepada-Nya.”
ثم رفع طرف ردائه
فبكى حتى شهق

وأبكى الناس حوله، ثم نزل فكانت إياها لم يخطب بعدها حتى مات
رحمه الله.
Kemudian beliau mengangkat ujung selendangnya dan menangis terisak-isak sampai pingsan yang menyebabkan orang-orang di sekitarnya pun menangis. Kemudian beliau turun dari mimbar dan tidak pernah beliau berkhuthbah lagi setelah itu sampai wafat rahimahullah.

جزاك اللّه خيرا أبا عبد اللّه، ورحم اللّه عمر بن عبد العزيز رحمه اللّهبارك الله فيك و رحم الله و رضي عن التابعي الجليل عمر بن عبد العزيز .

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah