Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Kamis, 25 November 2010

Sebagian Bentuk Dari Adzab Kubur


Adzab kubur adalah benar adanya,
dan ia merupakan salah satu
prinsip keimanan yang dipegang
oleh Ahlussunnah wal Jama'ah.
Ada beberapa bentuk siksa kubur
berdasarkan penjelasan hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, di antaranya adalah:
Kepala Dijatuhi Batu hingga
Hancur
Al-Bukhari di dalam al-Jami' ash-
Shahih meriwayatkan dari
Samurah bin Jundab radhiyallahu
‘ anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya telah datang
kepadaku dua malaikat tadi malam
(dalam mimpi, red), yang
keduanya diutus supaya
mendatangiku. (Dalam mimpi itu)
kami mendatangi seorang laki-laki
yang sedang tidur telentang,
sedangkan seorang laki-laki yang
lain memegang batu besar. Batu
itu lalu dijatuhkan ke kepala laki-
laki yang telentang sehingga
kepalanya pecah. Batu itu
menggelinding di tempat itu, dan
laki-laki yang menjatuhkannya
mengikutinya lalu mengambilnya.
Kemudian laki-laki yang dia jatuhi
batu itu kepalanya utuh kembali
seperti semula. Lalu laki-laki yang
memegang batu mendatanginya
lagi dan melakukan hal yang sama
seperti yang dilakukannya
pertama kali."
Dalam redaksi lengkap hadits itu
terdapat penjelasan tentang
keadaan laki-laki yang dijatuhi
batu, bahwa ia adalah orang yang
mengambil al-Qur'an, kemudian
menentang isinya dan melalaikan
sholat fardhu. Berkenaan dengan
perbuatan maksiat ini, maka Allah
subhanahu wata ’ala berfirman,
artinya, “Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu)
orang-orang yang lalai dari
shalatnya. ” (QS. 107:4-5)
Al Hafizh Ibnu Katsir berkata
dalam tafsirnya, "Mereka adalah
orang-orang yang lalai, baik
mereka lalai dari mengerjakan
shalat di awal waktunya, di mana
mereka selamanya atau umumnya
(biasa) mengakhirkannya hingga
batas akhir waktunya, atau lalai
dari rukun-rukun dan syarat-
syaratnya yang telah
diperintahkan kepadanya atau
lalai dari kehusyu'an ketika
menunaikannya atau lalai dari
merenungkan makna bacaannya.
Redaksi hadits tersebut mencakup
semua hal tersebut, tetapi siapa
yang ada padanya salah satu dari
hal tersebut, maka ia terkena
bagian dari ayat tersebut.
Sedangkan siapa yang ada
padanya semua hal tersebut maka
ia akan mendapatkan balasan
secara utuh dan telah sempurna
kemunafikan dirinya. (Tafsir Ibnu
Katsir, 4/554)
Diceburkan ke Sungai Seperti
Darah dan Mulutnya Disumpal
Batu.
Hadits tentang hal ini juga
diriwayatkan oleh Samurah bin
Jundab radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
beliau bersabda, "Aku bermimpi,
dan dalam mimpi itu kami
mendatangi sebuah sungai yang
airnya berwarna merah seperti
darah. Di dalam sungai itu ada
seorang laki-laki yang sedang
berenang, di pinggir sungai berdiri
seorang laki-laki yang di
sampingnya terdapat tumpukan
batu yang banyak. Laki-laki yang
berenang menghampiri laki-laki
yang berdiri di pinggir sungai
sambil membuka mulutnya.
Kemudian laki-laki yang berdiri di
pingggir sungai melemparkan
sebuah batu dan laki-laki yang
berenang mencaplok batu itu
kemudian ia pergi berenang
kembali. Setelah itu ia
menghampirinya lagi, dan setiap
kali ia menghampiri laki-laki yang
berdiri di pinggir sungai di
samping tumpukan batu, maka
laki-laki yang berenang itu selalu
membuka mulutnya."
Dijelaskan bahwa laki-laki yang
berenang dan mencaplok batu itu
adalah pemakan riba. Ibnu
Hubairah berkata, "Pemakan riba
akan disiksa dengan cara disuruh
berenang di sungai yang airnya
berwarna merah dan mulutnya
akan dijejali dengan batu. Karena
asal riba itu terjadi dalam
transaksi emas dan emas itu
berwarna kemerah-merahan.
Sedangkan malaikat yang
menjejali mulutnya dengan batu
adalah isyarat bahwa ia tidak
pernah merasa puas dengan
hasrat yang ada. Begitu pula
halnya dengan riba, yakni
pelakunya berkhayal bahwa
hartanya terus bertambah
padahal Allah subhanahu wata’ala
membinasakannya di kemudian
hari." (Fath al-Bari 12/455)
Dibakar Dalam Tungku Api
Hadits yang menjelaskan tentang
hal ini adalah sebagai berikut:
"Kami datang ke sebuah tempat
yang mirip tungku perapian -di
dalam riwayat lain dikatakan,
"Bagian atasnya sempit dan
bagian bawahnya lebar lalu di
bawahnya dinyalakan api- Nabi
saw bersabda, "Ketika itu di
dalamnya terdengar suara gaduh
dan jeritan." Beliau mengatakan,
"Kami mengintip keadaan di
dalamnya, dan kami melihat
sejumlah laki-laki dan wanita
dalam keadaan telanjang, dan dari
bawah mereka dinyalakan api
yang berkobar. Setiap kali api
dikobarkan dari bawah mereka,
maka mereka menjerit kesakitan."
Dalam redaksi lengkap hadits
tersebut dijelaskan bahwa mereka
adalah para pezina, baik laki-laki
maupun wanita.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan
bahwa keadaan mereka yang
telanjang adalah disebabkan hak
mereka yang harus ditelanjangi,
karena kebiasaan mereka adalah
menyepi di tempat mesum dan
mereka disiksa dengan keadaaan
sebaliknya. Sedangkan mengapa
mereka disiksa dari bagian bawah,
karena perbuatan dosa yang
mereka lakukan erat kaitannya
dengan anggota tubuh mereka
bagian bawah (kelamin). (Fathul
bari 12/443)
Karena itu wajib bagi setiap
muslim dan muslimah untuk
menjauhkan diri dari perbuatan
dosa-besar tersebut dan menjauhi
sebab-sebab yang dapat
menjerumuskan ke dalamnya
seperti berduaan dengan lawan
jenis yang bukan mahram dan
melakukan hal-hal yang dapat
menyebabkabn fitnah, misalnya;
Mempertontonkan kemolekan
tubuh; Memperlihatkan bagian
tubuh yang mengundang fitnah;
Membiasakan mata memandang
yang haram; Membiasakan telinga
mendengarkan lagu-lagu tentang
syahwat yang menggiring kepada
hal-hal yang keji dan sebab-sebab
lainnya.
Mulut Dirobek dan Muka Dirusak
Hadits yang berkaitan dengan hal
ini, adalah hadits tentang mimpi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Beliau bersabda,
"Kemudian kami mendatangi
seorang laki-laki yang sedang
bersandar pada tengkuknya,
sedang seorang laki-laki lainnya
berdiri di hadapannya sambil
memegang besi bengkok, yakni
besi yang dibengkokkan
ujungnya. Kemudian laki laki yang
memegang besi menghampiri
salah satu belahan muka laki-laki
yang sedang bersandar dan
merusak mukanya dengan
merobek mulutnya hingga ke
tengkuknya (yakni merobek
mukanya dari mulut hingga ke
belakang, dari hidung hingga ke
tengkuknya dan dari mata hingga
ke tengkuknya.)" Rasulullah
bersabda, " Setelah itu laki-laki
yang memegang besi bengkok
beralih ke belahan lain dari muka
laki-laki yang sedang bersandar
dan melakukan perbuatan yang
sama seperti yang dilakukannya
terhadap belahan muka yang
pertama. Tidaklah laki-laki yang
memegang besi selesai merobek
belahan muka satunya lagi kecuali
belahan muka lain utuh kembali
seperti semula, dan laki-laki yang
memegang besi menghampirinya
kembali dan melakukan hal yang
sama dengan yang dilakukannya
pertama kali."
Dalam redaksi lengkap hadits
tersebut dijelaskan bahwa laki-laki
yang disiksa itu adalah orang
yang keluar dari rumahnya di pagi
hari dan melakukan kebohongan
yang tersebar luas ke berbagai
penjuru (pelosok).
Mencakar Muka dan Dada Sendiri
dengan Kuku dari Tembaga
Di antara orang-orang yang
disiksa dalam kubur berdasar
mimpi Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam adalah sejumlah kaum
yang tergelincir ke dalam
perbuatan ghibah (menggunjing
dan mengumpat) yang
diharamkan, sebagaimana hal itu
dijelaskan dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dan Abu Dawud dari Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
seraya berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, "Ketika aku dimi'rajkan,
aku bertemu dengan suatu kaum
yang memiliki kuku dari tembaga.
Mereka mencakar muka dan dada
mereka. Aku bertanya, "Siapakah
mereka itu wahai Jibril ?” Jibril
menjawab, "Mereka itu ialah
orang-orang yang suka memakan
daging manusia (suka
menggunjing) serta merusak
kehormatannya." (al-Musnad
3/224 dan Sunan Abu Dawud
4879)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah