Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Sabtu, 26 November 2011

Murojaah Sedikit Tentang Mubtada dan Khobar

Assalaamu 'alaikum warhmatullahi wabarakaatuh.
Berikut ini adalah Murojaah Pelajaran Nahwu Bab Mubtada Khobar yang bertempat di status fb saya.
bersama teman-teman pada tanggal 13 November 2011 kemaren.
Semoga bermanfaat.

Murojaah Sedikit Tentang Mubtada dan Khobar 

Abu Fajri Khusen : Contoh: The house is big.
Rumah itu besar.
dalam bahasa Arab kitakatakan:
البيتُ كبيرٌ – al-baytu kabiirun --> Kalimat A
Nah dalam bahasa Arab diatas terlihat bahwa mubtada’ adalah البيتُ – al-baytu, dan yang menjadi khobar adalah كبيرٌ – kabiirun.
Sangat mudah, kan


Abu Fajri Khusen Tapi bayangkan skenario begini. Tanpa sengaja saya “tambahkan” alif lam di depan kabiirun. Sehingga kalimatnya menjadi:
البيتُ الكبيرُ - al-baytual-kabiiru --> Kalimat B
Apa padanan bahasa Inggris nya? Padanan untuk kalimat diatas berubah, menjadi
The big house (rumah besar itu)
Lihat bedanya.


Abu Fajri Khusen The house is big: Rumah itu besar (kalimat A)
The big house: Rumah besar itu (kalimat B)
Kalimat A adalah kalimat yang sempurna, yang terdiri dari Mubtada’ (Rumahitu) dan Khobar (besar).
Sedangkan kalimat B, bukankalimat sempurna. Kenapa? Karena kalimat B, hanya terdiri dari mubtada’ saja. Khobarnya tidak ada. Jadi kalimat “Rumah besar itu …”adalah mubtada’, belum jelas “ada apa dengan rumah besar itu”, alias belum ada khobarnya (khobar dalam bahasa Arab artinya berita). Kalimat B, khobarnya belum ada, atau berita-nya belum ada.


Abu Fajri Khusen Sekarang kembali ke kalimat B. Saya katakan tadi bahwa Kalimat B belum sempurna. Bagaimana membuat kalimat B jadi sempurna?
Gampang. Tinggal kasih khobar, kan? Ya, anda benar.
Misalkan saya katakan:
The big house is new.
Sekarang saya sudah pilih new: baru (جديد - jadiidun) sebagai khobar. Maka kalimat B, dalam bahasa Arab jika ditambahkan jadiidun, menjadi:
البيتُ الكبيرُ جديدٌ – al-baytu al-kabiiru jadiidun
Sim salabim. Kalimat diatas berubah jadi kalimat sempurna, karena sudah ada khobar (prediket) nya. Mana khobarnya? Yaitu jadiidun.


Abu Fajri Khusen Cara membedakan mana mubtada dan mana khobar, lihat ciri-cirinya, Ciri-cirinya begini :
- Jika ada kata benda ma’rifat (spesifik: biasanya ditandai dengan alif lam -al), maka dia mubtada. Dalam contoh diatas بيتٌ – baitun (sebuah rumah), kemasukan alif lam menjadi البيتُ – al-baytu (rumah itu), adalah mubtada (karena ada al-nya)
- Jika setelah mubtada itu kata benda lagi yang juga spesifik (ada alif lam), makakata benda itu bukan khobar, tapi shifat dari mubtada’. Dalam contoh diatas, kata كبيرُ - kabiirun (besar) karena mendapat alif lam menjadi al-kabiiru ( الكبيرُ ) makadia bukanlah khobar, tetapi sifat dari mubtada. Sehinggakita tidak bisa terjemahkan:the house is big, tapi the big house


Abu Fajri Khusen ‎- Setelah shifat, jika masih ada kata benda yang ada alif-lam, maka dia bukan lahkhobar, tetapi shifat yang kedua. Saya bisa membuat begini: البيتُ الكبيرُ الواسعُ جديدٌُ – al-baytual-kabiiru al-waasi’u jadiidun (The big large house is new ), atau Rumah yang besar (lagi) luas itu baru. Terlihat disini besar (big) dan luas (large) adalahsifat dari rumah itu, dan keduanya adalah masih bagian dari mubtada’. Sedangkan khobarnya adalah jadiidun (baru).
- Jika setelah mubtada (yang ada al-nya) ada kata benda yang tidak ada al-nya, maka itulah khobarnya. Dalam contoh diatas, kata jadiidun (baru) tidak ada al-nya, maka dapat diindikasikan kata jadiidun adalah khobar.
Ingat, jika sebuah kalimat sudah ada mubtada’ dan khobarnya maka, itu disebut kalimat sempurna.


Abu Fajri Khusen Oh iya, khobar-pun dapat terdiri dari lebih dari satu kata. Contoh sebelumnya khobar hanya satu kata, yaitu jadiidun. Dalam Al-Quran kadang-kadang khobar itu terdiri dari 2 kata benda.
Contoh dalam surat Al-Baqarah ayat 115.
إن الله واسعٌ عليمٌ – inna Allaha waasi’un ‘aliimun: sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya) lagi Maha Mengetahui.
Lihat kalimat diatas, jika inna saya buang maka menjadi:
اللهُ واسعٌ عليمٌ – Allahu waasi’un ‘aliimun : Allah Maha Luas (rahmatNya) lagi Maha Mengetahui.
Perhatikan, bahwa struktur kalimatnya:
Mubtada: Allahu
Khobar: waasi’un ‘aliimun
Khobarnya terdiri dari dua kata benda. Kita bisa lanjutkan menambahkan kata benda (yang merupakan sifat dari Mubtada) dengan tambahan lain misalkan: Allahu waasi’un ‘aliimun rahiimun rahmaanun dst (dimana mubtada'-nya Allahu, dan sisanya adalah khobar).


Abu Fajri Khusen Mudah, kan. Ya iyaalah.. Nahwu gitu loh!

Amey H. Rey Assalamu'alaikum p guru...

Abu Fajri Khusen Wa'alaikumus salaam warohmatulloh. Hari Ahad libur, ga ada gurunya, he

Amey H. Rey Hr ahad pljrn extra..

Abu Fajri Khusen Kalo sekolah ada liburnya. Tapi kalo nuntut ilmu ga ada liburnya.

Ummu Aisyah Al qolaamu towiilun = pulpen itu panjang. Towiilun=khobar
al qolamul towiilu= pulpen panjang itu
al qolamul towiilu jadidun= pulpen panjang itu baru. >jadidun=khobar.
Akhi benar g? CMIIW
          

Abu Fajri Khusen Benar. Tapi bukan al qolamul towiilu, tapi al qolamuth thowiilu
karena alif lam syamsiyah.


Ummu Aisyah Ooo ok akhi syukron

Abu Fajri Khusen Afwan

Mufida Salsabila assalamu'alaikum ustdz ikut nyimak dan dipelajari, jazaakallohu khayron ilmunya

Ghoniyyah Bint Askar Khobar = bs di bilang 'keterangan'..
jika dlm suatu kalimat (bhs arabny jumlah) yg tdk bs dibilang jumlah mufiidah(kalimat smpurna) jka tdk lngkap, tdk ada ktranganny atau khobar ny,,
wallaahu a'lam..


Ummu Aisyah Akhi tsakhinun kalo d tambh alif lam jd ats-tsakhinu? Misal'a al kitaabuts tsakhiinu.. Buku tebal itu? Kalo d tambh wasikhun mjd al kitaabuts tsakhiinu wasikhun. Benar g?

Abu Fajri Khusen Shohiih

Baiq Harfaini Al qolamu maksuurun. Polpen itu patah.

Marlina Hs Bismillah,, afwan ikut nyimak + dcatat itung2 nambah ilmu ,msh fakir akan ilmu soalnya,, afwan izin ngundang saudari ya akhi ,, insyaALLAH ilmu yg bermanfaat,,, ukhty Dahlia Dahlan,, yuck ikut nyimak juga dsini . .

Abu Fajri Khusen Tafadhdholi.
InsyaAlloh mudah. Masih ada kaidah2 tentang mubtada khobar yang belum ana sebutkan diatas. Karena judulnya juga murojaah sedikit tentang mubtada khobar


Marlina Hs syukron wa jazaakallahu khoiron akhi.






 Baiq Harfaini Akhi abu tolong jelasin ana tentang mubtada marfu, khabar marfu, khabar mubtada' marfu, mudhofun marfu, majrur, . Intinya, ana minta penjelasan kaidah nahwu.

Baiq Harfaini Jazakumullahu khairan

Abu Fajri Khusen Masya Alloh. Banyak sekali pertanyaannya, perlu kajian khusus. sekilas saja ya..
Dalam matan al ajrumiyah disebutkan:
Al mubtada-u huwal ismul marfu' al 'aari 'anil 'awaamilil lafzhiyyah.
Wal khobaru huwal ismul marfu' al musnadu ilaihi hahwi qaulika zaidun qoo-imun waz zaidaani qoo-imaani waz zaiduuna qoo-imuuna.


Abu Fajri Khusen Mubtada ialah isim marfu' yang bebas dari amil lafazh, sedangkan khabar ialah isim marfu' yang di-musnad-kan kepada mubtada, contohnya seperti perkataan: zaidun qoo-imun (Zaid berdiri); az zaidaani qoo-imaani (dua Zaid itu berdiri); dan az zaiduuna qoo-imuuna (Zaid-Zaid itu berdiri).

Abu Fajri Khusen Maksudnya : Mubtada itu isim marfu' yang kosong atau bebas dari amil lafazh , yakni: yang me- rafa' -kan mubtada itu bukan amil lafazh , seperti fa'il atau naibul fa'il , melainkan oleh amil maknawi , yaitu oleh ibtida atau permulaan kalimat saja.
Sedangkan khabar adalah isim marfu' yang di- musnad -kan atau disandarkan kepada mubtada , yakni tidak akan ada khabar kalau tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang me- rafa' -kan khabar ,seperti lafazh: zaidun qoo-imun (Zaid berdiri). Lafazh zaid menjadi mubtada yang di- rafa' -kan oleh ibtida , tanda rafa' -nya dengan dhammah karena isim mufrad . Sedangkan lafazh qoo-imun menjadi khabar -nya yang di- rafa' -kan oleh mubtada , tanda rafa' -nya dengan dhammah karena isim mufrad .

Az Zaidaani qoo-imaani (Dua Zaid itu berdiri). Lafazh az zaidaani menjadi mubtada yang di- rafa' -kan, tanda rafa' -nya dengan alif karena isim tatsniyah . Sedangkan lafazh qoo-imaani menjadi khabar yang di- rafa' -kan oleh mubtada , tanda rafa' -nya dengan alif karena isim tatsniyah.

Az zaiduuna qoo-imuuna (Zaid-Zaid itu berdiri). Lafazh az zaiduuna mubtada dan qoo-imuuna menjadi khabar -nya, di- rafa' -kan dengan memakai wawu karena jamak mudzakkar salim.


Abu Fajri Khusen Jadi, mubtada dan khobar wajib rofa' atau marfu' tanda rofa'nya bisa dengan dhommah, alif, atau wawu, tergantung jenisnya

Abu Fajri Khusen Pembagian mubtada
Al mubtada aqismaani zhoohirun wa mudhmarun fazh zhoohiru maa taqoddama dzikruhu.

Mubtada itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu mubtada yang zhahir dan mubtada yg mudhmar (dhomir). Mubtada zhahir sudah dijelaskan tadi.

Wal madhmaruts naa 'asyaro = sedangkan mubtada yg mudhmar (isim dhomir) ada 12.
Yaitu: ana, nahmu, anta, anti, antumaa, antum, antunna, dst. Yakin antum sudah hafal.


Baiq Harfaini Lanjutkan. Ntar ana catet ba'da shalat.

Abu Fajri Khusen Contoh mubtada mudhmar :
ana qoo-imun = saya berdiri.

I'robnya:
ana : mubtada yg dirafa'kan, tanda rafa'nya mabni sukun.
Qoo-imun : khobar, rafa'/marfu, tanda rafa'nya dengan dhommah. 


Abu Fajri Khusen Mungkin cukup segitu aja, Adapun tentang mudhof mudhofun ilahi, ada babnya tersendiri.

Dahlia Dahlan Assalamu'alaikum
Hadirrr ukht Marlina
Jazaakumullahu khairan,
Afwan akh aku ikut nyimak ya, di bangku comment belakang UmmuAisyah ^^v


Abu Fajri Khusen Wa'alaikumus salaam warohmatulloh.
Afwan ga dituliskan text Arabnya, ribet buka tutup aplikasi.
Matan + terjemah al ajrumiyah bisa dilihat di blog ana.


Baiq Harfaini Akhi> kalau rafa', marfu, ada bhasa indonesianya tak? Kalo khabar ana udah paham.

Kenapa dinamakan Mudzakkar salim? Ana tau kalo mudzakkar adalh jenis laki2,

jazakallahu khairan.


Abu Fajri Khusen Istilah rafa' atau marfu, tidak bisa diterjemahkan ke bhs Indonesia, sebab ga ada istilahnya dlm bhs Indonesia.
Secara bahasa, kalo diterjemahin artinya mengangkat. Ga nyambung, kan.


Abu Fajri Khusen Adapun Jama' mudzakkar salim sesuai dengan namanya, mengandung makna laki-laki ( mudzakkar ). Dan kata salim menunjukkan bahwa dalam proses pembentukan dari tunggal menjadi jama', kata dasarnya selamat dari kerusakan, maka disebut dengan istilah salim, yang artinya selamat.
Kok selamat?
Maksudnya, kata dasarnya tidak mengalami sisipan apa pun di tengah hurufnya.
Beda dengan jama' taksir yang artinya pecah, akibat disisipi oleh huruf dari luar.


Ummu Aisyah Akhi ksh cnth'a donx

Baiq Harfaini Bener2 ribet bget bhs arab. Sulit pisan.

Ana minta jenis2 harokat donk,


Abu Fajri Khusen Yang benar adalah Sahlun jiddan, hehe..

Jenis2 harokat?
Maksudnya tanda2 i'rob? Atau apa?


Baiq Harfaini Allugathul arabiyah sahlun jiddan :D

sukun, tanwin, kasroh, trus apa lagi.


Amey H. Rey Duduk paling depan tp kok malah ktinggalan jauuhhhhh...

Almaktabu wasikhun
almaktabu : mubtada' marfu
wasikhun : khabar marfu'

Baabul baiti maksuurun
baabul :
baiti :
Maksuurun : khabar marfu'

Klo ada pljrn mudhaf & mudhafun ilaihi, tlng ana dpanggil yaa akhi...
Sulit memahami ttg ni..ng' nyangkut2 dikepala...


Abu Fajri Khusen Fathah, kasroh, dhommah, tanwin (fathatain, kasrotain, dhommatain), sukun, tasydid/syaddah.

Abu Fajri Khusen Ukhti Amey H. Rey >> insyaAlloh dibikin catatan atau di tag-in foto.
Ini niatnya cuma murojaah


Baiq Harfaini Boleh ana nanya lagi? Boleh aja ya. :)
ex. Kitaabu muhammadin,
kitaabu adalah mudhof
muhammadin adalah mudhofun ilaihi.
Apakah sama antara mudhof dgn mudhofun marfu? Begitu juga dgn mudhofun ilaih apakah bisa dikatakan mudhofun ilaih majrur.

Akhi fajri> dalam keadaan bagaimana kita mengatakan "kitaabu" "kitaabun" dan "al kitaabun"
apakah kalau ditambah "al" g perlu di tanwin?

Kalau "kitaabi" berarti dhomirnya telah diganti menjadi "buku saya"?


Abu Fajri Khusen Thoyyib, satu-satu ya.
S : Apakah sama antara mudhof dgn mudhofun marfu? Begitu juga dgn mudhofun ilaih apakah bisa dikatakan mudhofun ilaih majrur.

J: mudhof wajib marfu', makanya di-i'rob mudhofun marfu. Dan mudhofun ilaihi wajib majrur, maka jika di-i'rob kita katakan mudhofun ilaihi majrur, atau majruurun mudhofun ilaihi, sama saja.


Abu Fajri Khusen S: Akhi fajri> dalam keadaan bagaimana kita mengatakan "kitaabu" "kitaabun" dan "al kitaabun"

J: kitaabun. pada asalnya isim itu harokat akhirnya dhommatain, yaitu kitaabun (sebuah kitab) ini nakiroh, kalo dibuat ma'rifat tinggal ditambah alif lam >> al kitaabu.

S : apakah kalau ditambah "al" g perlu di tanwin?

J : na'am, alif lam dan tanwin selamanya tak akan pernah bertemu dalam satu isim


Abu Fajri Khusen Oh, ya. Kalo kitaabu, ini khusus kalo posisinya sebagai mudhof.
                        
 Abu Fajri Khusen S : Kalau "kitaabi" berarti dhomirnya telah diganti menjadi "buku saya"?
J : buku saya = kitaabii. Ditambah ya mati, menandakan ada dhommir ana.


Ummu Aisyah Akhi kalo jawalun = hp. Hp dy (lk)= jawaluka .nah kalo hp ana = jawaali ? Bner g nich?  

Abu Fajri Khusen Na'am. Jawaaliy

Baiq Harfaini Toyyib. Ana save dan catet dulu.

Ntar ana nanya lagi ya. hehehe


Amey H. Rey Afwan akhi, dlm i'irab ada istilah posisi manshub & maf'ul,
maa ma'na..??


Abu Fajri Khusen Isim2 yg Manshub (ciri utamanya harokat akhirnya fathah) ada 12, yaitu :
1. Maf'ul bih
2. Maf'ul fiih
3. Maf'ul li-ajlih
4. Maf'ul muthlaq
5. Maf'ul ma'ahu
6. Haal
7. Tamyiiz
8. Mustatsna
9. Khobar kaana au ihda akhowaatihaa.
10. Isim inna au ihda akhowaatihaa.
11. Al munaada.
12. Tawaabi'


Baiq Harfaini Ukh amey.> sekarang ana menuju kelas.

Akhi abu fajri> tolong berikan ana contoh cara mengganti isim ke dhomi. Ex: kitaabi, buku saya.
هو
هما
هم
هي
هما
هن
أنت
أنتما
أنتم
أنت
انتما
انتن
انا
نحن
akhi pake kata "kitaabun" aja.

Afwan ana bnyk nanya. hikz


Amey H. Rey Ukhti baiq < krn ana blm ada kitabny, jd duduk maniz dkelas sambil tengok jwbn yg puny kitab

Akhi fajri : sgitu rumitny ttg manshub, mgkn emng blm nyampe ksitu pembahasn yg dberikn..


Abu Fajri Khusen Amey H. Rey >> sing sabar ya, step by step. Soalnya dari yg ke-12 poin diatas masing2 punya pembahasan tersendiri.

Abu Fajri Khusen Sekilas info:
dhomir itu ada beberapa macam:
1. Dhomir rof'i munfashil
2. Dhomir nashbi munfashil
3. Dhomir rof'i muttashil
4. Dhomir nashbi muttashil
5. Dhomir jarri bil idhoofah
6. Dhomir jarri bil harfi.
(supaya pada penasaran hehe)


Abu Fajri Khusen Akhi abu fajri> tolong berikan ana contoh cara mengganti isim ke dhomi. Ex: kitaabi, buku saya.
----
Oh.. Maksudnya dhomis khofdhin bil-idhoofah.
Tashrifnya :
Kitaabuhu kitaabuhumaa kitaabuhum
kitaabuhaa kitaabuhumaa kitaabuhunna
kitaabuka kitaabukumaa kitaabukum
kitaabuki kitaabukumaa kitaabukunnna
kitaabii kitaabunaa


Baiq Harfaini Na'am, akh. Kasih contoh di huwa sampai nahnu ya.

Kalo bisa yg pake huruf arab dan indo, agar ana tau letak perubahannya.

Jazakallahu khairan.


Abu Fajri Khusen كتابه كتابهما كتابهم
كتابها كتابهما كتابهم
كتابك كتابكما كتابكم
كتابك كتابكماكتابكن
كتابي كتابنا
Kitaabuhu kitaabuhumaa kitaabuhum
kitaabuhaa kitaabuhumaa kitaabuhunna
kitaabuka kitaabukumaa kitaabukum
kitaabuki kitaabukumaa kitaabukunna
kitaabii kitaabunaa


Baiq Harfaini Toyyib, udah di iket dg tulisan. Kalo ada kesulitan, ntar ana nanya lagi yoo. :)

Ummu Aisyah Subhanalloh .. Oukeh tenan yo? Musmet akhi.. Boleh minta cnth kalimat'a dr kata kitaabi,kitaabuna,kitaabuhumaa

Abu Fajri Khusen Afwan, ana baru pulang kajian.
Bikin yg mudah2 saja, ummu Aisyah.
هذا كتابي
ini buku saya 


Ummu Aisyah Nah kalo kitaabuna.. huwa kitaabun= kitaabuna. Kalimat'a Hadzaa kitaabuna ? Ky gni g akhi?

Ummu Aisyah Yg kitaabunna arti'a apa akh?

Baiq Harfaini Kitab mereka (perempuan)
betul tak?




               
 Baiq Harfaini Abu fajri> isim = kata benda?
Apakah setiap ada isim yg didahului huruf jar, maka harakat isim berubah, ex, muhammadun, menjadi muhammadin?


 Abu Fajri Khusen Ummu Aisyah
Nah kalo kitaabuna.. huwa kitaabun= kitaabuna. Kalimat'a Hadzaa kitaabuna ?Ky gni g akhi?
----
bukan huwa kitaabun.
Kitaabunaa = buku kami


Baiq Harfaini Oh dari dhomir nanhu

Abu Fajri Khusen Baiq Harfaini >>
kurang tepat kalo isim diartikan kata benda. Coba lihat lagi catatan/dokumen syarah al ajurumiyyah 2 di doc. SOF. Ana telah membahasnya.

Atau bisa dilihat di blog ana http://pecintasunnah.blogspot.com/2011/09/syarah-al-ajurrumiyyah-2.html  

Baiq Harfaini Oky

Abu Fajri Khusen Baiq Harfaini
Apakah setiap ada isim yg didahului huruf jar, maka harakat isim berubah, ex, muhammadun, menjadi muhammadin?
----
ya. Isim yg didahului oleh harfu jar harus majrur. Tanda majrurnya bisa dgn kashroh, dgn ya, kashroh muqoddaroh, atau fathah tergantung jenis isimnya


Baiq Harfaini Nanya lagi.
Kalau muannas yg melakukan pekerjaan maka harus ada tanda bahwa yg melakukan pekerjaan adalah mu'annas yaitu dgn menambahkan huruf "taa" di akhir kata kerja.
Kaya gini ya kalimatnya?
JalasaTu ath thaalibaTu ala as syariyri <~ Muannas

jalasa ath thaalibu ala as sariyri <~ muzakkar.

Bener tak contohnya.

Apakah sama antara wazan fa'ala dgn wazan af'ala?
Tolong jelaskan ana tentang wazan. Jazakallahu khairan. Afwan ana byak nanya.


Abu Fajri Khusen Afwan baru bisa jawab. Ga tau ada pertanyaan susulan.

Untuk muannats mufrod, fi'ilnya tinggal kita tambahkan ta ta'nis as-saakinah.
Contoh yg ukhti bawakan diatas belum betul.
JalasaTu ath thaalibaTu ala as syariyri <~ Muannas

harusnya
JalasaT ath thaalibaTu ala as syariyri.

Huruf Ta' disukun.


Abu Fajri Khusen Kalo dibaca washol jadi
JalasaTith thaalibaTu 'ala as syariyri <~ Muannas


Abu Fajri Khusen Apakah sama antara wazan fa'ala dgn wazan af'ala?
----
beda atuh. Untuk wazan fa'ala, fi'il mudhori'nya ada 3 kemungkinan.
1. Fa'ala yuf'ulu.
Misal: khoroja yakhruju. Nashoro yanshuru.
2. Fa'ala yaf'ilu.
Misal: jalasa yajlisu. Roja'a yarji'u.
3. Fa'ala yaf'alu.
Misal: ja'ala yaj'alu. Bahatsa yabhatsu.

Adapun wazan af'ala hanya ada 1 kemungkinan fi'il mudhorinya, yaitu af'ala yuf'ilu.
Dan biasanya diartikan me-kan.
Misal: arsala yursilu. Arsyada yurshidu. Akhroja yakhruju, dll.


Baiq Harfaini Jazakallahu khairan

Abu Fajri Khusen Bedanya:
*Khoroja : (dia 1 orang laki2 telah) keluar.
*akhroja : (dia 1 orang laki2 telah) mengeluarkan.

Wa jazaakillahu khoiron         



Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah