Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Sabtu, 14 Januari 2012

Tafsir Surah al Baqarah Ayat 5

Tafsir Surah al Baqarah Ayat 5
ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ  ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Mereka itulah yang tetap mendapat
petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung.(QS.2:5).

‎1. Tarkib atau I'rob
ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ
Isim Isyarat ulaa’ika adalah Mubtada’,
dan Jar Majrur ‘alaa hudan adalah Khobar nya ulaa’ika, dan Jar Majrur
min robbihim adalah Muta’alliq/ berhubungan dengan kata hudan atau bisa juga menjadi sifatnya hudan.

ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Isim Isyarat ulaa’ika sesudah Wawu Athaf itu menjadi Mubtada’,
dan Dhomir hum menjadi Dhomir Fasl/ pemisah, dan 
kata al- muflihuuna menjadi Khobarnya ulaa’ika.

Bagian ini paham syukur alhamdulillah, kalo ga paham semoga jadi motivator spiritor agar semakin giat belajar bahasa Arab.

‎2. Tafsir Ringkas
 
ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ  ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Al Baqarah : 5)
Allah Ta’ala berfirman "ulaa-ika" { ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ }, artinya mereka itulah, yaitu orang-orang yang
menyandang sifat-sifat pada ayat sebelumnya, yakni beriman kepada hal-hal yang ghaib, mendirikan shalat,
mengeluarkan infak dari rizki yang Allah berikan kepada mereka, beriman kepada apa yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan para Rasul sebelumnya, serta meyakini adanya kehidupan akhirat. Dan semua itu mengharuskan mereka bersiap diri untuk menghadapinya dengan mengerjakan amal shalih dan meninggalkan
semua yang di haramkan-Nya.

"Ala hudan" { ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ }artinya Yang tetap mendapat petunjuk,” maksudnya mereka senantiasa mendapat pancaran cahaya, penjelasan serta petunjuk dari Allah Ta’ala.
 
Dari Ibnu Abbas, bahwa makna "ulaa-ika 'ala hudan min robbihim" { ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ
ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ }, artinya mereka itulah atas petunjuk dari tuhan mereka, yaitu mereka tetap mendapatkan
cahaya dari Tuhan mereka dan tetap istiqomah kepada al Qur’an yang disampaikan kepada mereka.
{ ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ } artinya “dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” yaitu orang-orang yang
mendapatkan apa yang mereka inginkan dan yang selamat dari kejahatan yang mereka jauhi.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍِﺑْﻦ ﺟَﺮِﻳﺮ ﻭَﺃَﻣَّﺎ
ﻣَﻌْﻨَﻰ ﻗَﻮْﻟﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ
ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻦْ ﺭَﺑّﻬﻢْ ﻓَﺈِﻥَّ
ﻣَﻌْﻨَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻧُﻮﺭ
ﻣِﻦْ ﺭَﺑّﻬﻢْ ﻭَﺑُﺮْﻫَﺎﻥ
ﻭَﺍﺳْﺘِﻘَﺎﻣَﺔ ﻭَﺳَﺪَﺍﺩ ﺑِﺘَﺴْﺪِﻳﺪِﻩِ
ﺇِﻳَّﺎﻫُﻢْ ﻭَﺗَﻮْﻓِﻴﻘﻪ ﻟَﻬُﻢْ
Dan berkata Ibnu Jarir bahwa makna firman-Nya, "ulaa-ika 'ala hudan min robbihim" { ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻦْ
ﺭَﺑِّﻬِﻢْ } ialah sesungguhnya mereka tetap memperoleh cahaya dari Tuhannya, pembuktian, istiqamah
dan bimbingan serta taufik Allah buat mereka. 
Takwil firman-Nya
{ ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ } ialah merekalah orang-orang yang beruntung dan memperoleh apa yang mereka dambakan disisi Allah melalui amal perbuatan mereka dan iman mereka kepada Allah, kitab-kitab-Nya
dan Rasul-rasul-Nya, dambaan tersebut berupa keberuntungan memperoleh pahala, kekal di surga dan
selamat dari siksaaan yang telah disediakan oleh Allah buat musuh-musuh-Nya.

ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺑْﻦ ﻋَﻤْﺮﻭ ﻋَﻦْ
ﺍﻟﻨَّﺒِﻲّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻭَﻗِﻴﻞَ ﻟَﻪُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺇِﻧَّﺎ
ﻧَﻘْﺮَﺃ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥ ﻓَﻨَﺮْﺟُﻮ
ﻭَﻧَﻘْﺮَﺃ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥ ﻓَﻨَﻜَﺎﺩ
ﺃَﻥْ ﻧَﻴْﺄَﺱ ﺃَﻭْ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ
” ﺃَﻓَﻠَﺎ ﺃُﺧْﺒِﺮﻛُﻢْ ﻋَﻦْ ﺃَﻫْﻞ
ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔ ﻭَﺃَﻫْﻞ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ ” ﻗَﺎﻟُﻮﺍ
ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ . ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻢ
ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏ ﻟَﺎ ﺭَﻳْﺐ ﻓِﻴﻪِ
ﻫُﺪًﻯ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ - ﺇِﻟَﻰ ﻗَﻮْﻟﻪ
ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ - ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ
ﺃَﻫْﻞ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔ”
Artinya : Dari Abdullah bin ‘Amr dari Nabi Shalallhu ‘alahi wasallam, Rasulullah pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tetap membaca al- Qur’an hingga hamper saja kami berputus asa.” Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku beritakan tentang penduduk surga dan
penduduk neraka?” Mereka mejawab “tentu saja kami mau, wahai Rasulullah” Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam membacakan firman-Nya:
ﺍﻟﻢ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏ ﻟَﺎ ﺭَﻳْﺐ ﻓِﻴﻪِ
ﻫُﺪًﻯ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ - ﺇِﻟَﻰ ﻗَﻮْﻟﻪ
ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ - ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Artinya : “Alif Lam Mim. Kitan Al Qur’an ini tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk bagi mereka yang
bertakwa, hingga firman Allah Ta’ala “Orang-orang yang beruntung “(QS. Al Baqarah : 1 - 5)
Rasulullah bersabda { ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺃَﻫْﻞ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔ } artinya “Mereka semua penduduk Surga”,

ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺮْﺟُﻮ ﺃَﻥْ ﻧَﻜُﻮﻥ
ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ” ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺳَﻮَﺍﺀ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ - ﺇِﻟَﻰ
ﻗَﻮْﻟﻪ - ﻋَﻈِﻴﻢ ” ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺃَﻫْﻞ
ﺍﻟﻨَّﺎﺭ ” ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﺴْﻨَﺎ ﻫُﻢْ ﻳَﺎ
ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ . ﻗَﺎﻝَ ” : ﺃَﺟَﻞْ”.
Kemudian para Sahabat Rasulullah berkata “Sesungguhnya kami berharap semoga diri kami termasuk bagian dari mereka” Kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam membaca firman-Nya:
” ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺳَﻮَﺍﺀ
ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ - ﺇِﻟَﻰ ﻗَﻮْﻟﻪ - ﻋَﻈِﻴﻢ “ 
Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka, hingga dengan firman Allah - (siksaan) amat berat”. Mereka (para sahabat) berkata “Wahai Rasulullah, tentunya kami bukan terbasuk bagian dari
mereka.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab “YA”
 
Bersambung..

Sumber : Tafsir Ibnu Katsir, QS al Baqarah ayat 5, tidak termasuk i'rob.

Permasalahan:
"ulaa-ika 'ala hudan.."
siapa yang bersedia menjelaskan kenapa kalimat isim "hudan" yang didahului oleh huruf jer "ala" harokat akhirnya tidak kasroh/kasrotain?
Bukankah dia harus majrur?
   

kenapa ga 'ala hudin?   

Abu Fajri Khusen bagi yg jawab, ada nilai extra yg akan ana tambahkan untuk kuis tafsir edisi berikutnya. Kemungkinan menang tinggi.

Irvan Faiz Budi jgn dulu dikasih tau ustadz Abu Fajri Khusen , siapa tau lg pada buka catatan
Mufida Salsabila sebabnya 'ala hudan adalah khobar dr ulaa ika krnnya hrus manshub
afwan nasitu..

Mufida Salsabila nyimak aja, mau review lg :)

Abu Saskia Ibnu Sapari ada pelajaran ngak manggil2 sih...:)

nyimak.

Irvan Faiz Budi akh Abu Saskia Ibnu Sapari jawab dunk , nahwu nih .. :)

Abu Saskia Ibnu Sapari Sabar Kang @Irvan ni lg dipahamin dulu...:)

www.ngeles.com


Ihsan Muhammad Mamnu' minas shorfi bukan ustad..?
Abu Fajri Khusen Mufida Salsabila >> afwan kurang tepat. walau dia posisinya jadi khobar, tapi kalo didahului huruf jer, dia harus majrur. Hanya saja i'robnya dia menempati posisi rofa'. Contoh lain: wa fii as-samaa-i rizqukum.
Abu Fajri Khusen Ihsan Muhammad
>> bukan. Kalo Mamnu' minash shorfi, ga boleh ditanwin kan? Nah ini kan ditanwin. He
Ihsan Muhammad Atau karena menjadi haal?
Abu Fajri Khusen bukan juga.
Ihsan Muhammad Hmm..
Knpa ya klo bgtu?
#penasaran..
Ihsan Muhammad Tp klo g salah isim yang mu'tal akhir itu tdk bs dimajrur(kasroh)-kan..
Jd alamat jar-nya tetap fathah..
Bnr ga?
Abu Fajri Khusen Na'am. Doi termasuk Isim mu’tal akhir
artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif mati atau ya’ mati ( ﻯْ atau ﻱْ ).
Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur
( ﺍﻻِﺳْﻢُ ﺍﻟﻤَﻘْﺼُﻮْﺭُ ) seperti : ﻣُﻮْﺳَﻰ ،
ﻫُﺪَﻯ , dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim manqus (
ﺍﻻِﺳْﻢُ ﺍﻟﻤَﻨْﻘُﻮْﺹُ ) seperti :  ﺍﻟﻬَﺎﺩِﻱْ ،
ﺍﻟﻘَﺎﺿِﻲ
  
بو مقداد عبدالرزاق الأثري Huda adalah isim maqshur karena huruf akhirnya adalah alif lazimah. Dia jar majrur, tapi alamahnya bukan fathah tapi kasroh muqoddaroh. Allahu a'lam. 
أبو مقداد عبدالرزاق الأثري السبب أن آخر كل كلمة من هذه الكلمات ألف، والألف يتعذر تحريكها، ولذلك بقيت ساكنة وقدّرت عليها الضمة في حالة الرفع، والفتحة في حالة النصب، والكسرة في حالة الجر.
Penyebabnya adalah karena huruf akhir dari setiap kata ini adalah alif dan alif itu tidak dapat menerima harokat. Maka ciri i'robnya adalah dhommah yg di-muqoddar pada alif saat rofa' dan fathah yg di-muqoddar pada alif saat nashob dan kasroh yg di-muqoddar pada alif saat jar.
Antum cek kalam ini dikitab an-nahwul waadhih.
Mufida Salsabila Hudan diakhiri alif ladzima, tetap majrur, ttp hanya menempati posisi rofa'.
istilah I'robnya fii mahalin jarrin, menempati posisi jar
Wallohu'alam
أبو مقداد عبدالرزاق الأثري Kok mahalliy? Kalimah Hudan bukan mabni bu Mufida, ia kalimah mu'rob.

I'rob mahalliy, idza waqo'at kalimatun mabniyyatun fiy mawdhi'in min mawaadhi'ir rof'i awin nashbi awil jarri awil jazmi laa tughoyyiru aakhiruhaa wayuqoolu innahaa fiy mahalli...
jadi i'rob mahalliy tidak berlaku buat isim maqshuur bu Mufida.    
Mufida Salsabila afwan nasitu, lama ga murajaah
Jazaakallohu khairan
 
 

Artikel Terkait



1 komentar:

Unknown mengatakan...

nyimak gan

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah