“Barangsiapa yang ilmunya membuat dia menangis, maka dia seorang yang alim.”
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الَّذَينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan muka mereka sambil bersujud.” (Al-Israa’: 107)
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
“Apabila dibacakan ayat-ayat Ar-Rahman (Dzat Yang Maha Pemurah) kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan sujud dan menangis.” (Maryam: 58) (Mawa’izh lil Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 132-133)
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullaah berkata:
“Andai seorang menangis pada sekumpulan manusia karena takut kepada Allah, niscaya mereka dirahmati semuanya.”
“Tidak ada satu amalan pun kecuali ada timbangannya yang jelas kecuali menangis karena takut kepada Allah. Allah tidak membatasi sedikit pun nilai dari setiap tetes air matanya.”
Dan beliau juga berkata: “Tidaklah seseorang menangis kecuali hatinya menjadi saksi akan kebenaran atau kedustaan dia.” (Mawa’izh lil Imam Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 109)
‘Abdul Karim bin Rasyid rahimahullaah berkata:
Aku pernah berada di majelis Al-Hasan Al-Bashri, kemudian ada yang menangis dengan mengeraskan tangisannya. Maka Al-Hasan berkata: “Sesungguhnya sekarang setan telah membuat orang ini menagis.” (Mawa’izh lil Imam Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 152)
Al-Imam Fudhail bin ‘Iyyadh rahimahullaah berkata:
“Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati. Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras. Karena tangisan seorang munafiq adalah dengan kepalanya bukan dengan hatinya.” (Mawa’izh lil Imam Imam Al-Fudhail bin ‘Iyyadh, hal. 54)
Oleh: Al-Ustadz Zainul Arifin
(Dinukil dari Majalah Asy Syariah, Vol. I/No. 11/1425H/2004, judul: Tangisan Seorang Mukmin, kategori: Permata Salaf, hal. 1, untuk http://almuslimah.co.nr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan