2. Ahlussunnah dalam memahami agama (al-Qur''an dan Hadist) hanya berdasarkan pemahaman para salafush shalih bukan atas pemahaman nafsu golongan atau pribadi. Semua dikembalikan kepada pemahaman mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim Al Jauziah (kamu tahu khan siapa beliau ? Ulama besar murid terkasih Ibnu Taimiyah !Umat bilang beliau seorang dokter hati) berkata, Sesungguhnya pengambilan dalil yang terbaik atas makna ayat-ayat Al Qur''an adalah dengan cara mengambil apa yang telah diriwayatkan oleh orang-orang tsiqat (terpercaya) dari Rasulullah kemudian mengikuti apa-apa yang telah dijelaskan oleh para sahabat, tabi''in dan Aimatul Huda (para imam).
3. Dakwah ahlussunnah adalah dakwah yang gampang dan mudah, ia dapat diterima siapa saja dan dimana saja, dengan mendasarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah dan dilaksanakan para sahabat. Coba lihat sabda baginda Rasulullah, Sesungguhnya dien (agama) ini mudah, tidaklah sesorang itu berlebihan dalam menjalankan agama melainkan pasti akan kesulitan sendiri. (HR. Bukhari). Dengan berdasar pada sabda baginda ini ahlussunnah hanya menjalankan apa yang diajarkan Rasuullah dengan tanpa menambah atau menguranginya (berlebihan). Ajaran inilah yang merupakan ajaran paling gampang dan mudah dilaksanakan serta sesuai dengan fitrah manusia. Semuanya bersih dari kesemrawutan, berlebihan atau menyepelekan. Ahlussunnah selalu berada di tengah-tengah yaitu tidak berlebihan dan tidak pula menyepelekan.
Mengamalkan seluruh ajaran agama ini dan beristiqamah di dalamnya baik berupa aqidah, pemikiran, akhlak, ucapan, dan semuanya. Selalu berusaha menentang dan menjauhi setiap apa yang tidak sesuai dengan apa-apa yang dipahami oleh para salafush shalih.
Berdakwah kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan faktor-faktor tertentu atau tingkatan-tingkatan manusia. Jadi ahlussunnah bukanlah dakwah golongan tapi dakwah finaas bagi seluruh umat manusia tanpa terkecuali, sebagaimana firman Allah dalam surat Saba'' : 38 berikut ini,
Dan kami tidak mengutus kamu melainkan untuk seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.(Saba'' :38)
Nah, dari semua yang sudah dijelaskan di atas tentunya sekarang antum sudah bisa mengenali siapa ahlussunnah itu. Banyak orang yang mungkin akan mengatakan ahlussunnah sebagai orang yang fanatik, kolot, ketinggalan jaman, fundamentalis, ortodoks dsb... mungkin bisa dijawab, Ya memang... karena ahlussunnah akan selalu berusaha menjalankan agama ini sebaik-baiknya dalam seluruh segi kehidupan. Ahlussunnah paling anti maksiat dan paling getol ketaqwaan....ia tidak takut apapun kecuali hanya takut kepada Allah semata.
Padahal kalau kita mau belajar yang namanya kata-kata fanatik, kolot, ketinggalan jaman, fundamentalis atau yang lainnya itu nggak ada di dalam islam. Islam sudah jelas menyuruh manusia menjalankan setiap detik hidupnya untuk beribadah (dalam arti luas). Dengan demikian artinya mau tidak mau umat islam harus menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Nah kalau kita mau menjalankan setiap perintah kemudian dibilang seperti itu, bagaimana ? kita beragama mau menjalankan yang mana ? Ada orang rajin shalat jama''ah dibilang fanatik, nggak mau jabat tangan cowok-cewek fanatik, nggak mau ke bioskop fanatik. Nah terus bagaimana yang nggak fanatik ? Jelas sekali memang semua itu nggak dibolehkan dalam islam... apakah kita mau menjalankan syari''at terus malah dibilang fanatik. Apa ini rasional ?
(Sumber: As Sunnah edisi 10/I/1415-1994; Hal. 29-30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan