Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Kamis, 30 Agustus 2012

ETIKA GALAU

Sebetulnya galau ini adalah suatu hal yang biasa, entah itu resah, gelisah, menunggu sesuatu, keadaan yang membingungkan dan lain sebagainya... dan bisa menimpa siapa saja...
Teringat saya akan kisah Nabi shollallaahu 'alaihi wasallam yang menunggu nunggu datangnya wahyu namun tak juga hadir , sehingga beliau gelisah, nah mungkin ini juga bisa disebut galau
So, menurut saya, galau itu manusiawi kok, hanya saja yang menjadi masalah adalah cara anda dan saya mewujudkannya, atau kerennya bagaimananya me manifestasi kan galau tersebut,..

 Nah ada cara yang benar dan ada yang salah.. Yang benar diantaranya adalah dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah, namun terkadang manusia disaat seperti ini kurang bisa mendudukkan dirinya, ada yang lari kedukun, ada yang lari ke tempat dugem, ke diskotik dan bar, bahkan ada juga yang kawin lari (pasti cape!!)

Nah setiap galau pasti biasanya terkait kepada sebuah masalah, yang repotnya masalah tersebut dicurhatkan ditempat yang salah, semisal di status kita, berikut beberapa status contoh galau :

"Dasar bos goblok, gue dah cape kerja ga dihargain !!"

"Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untukmu suamiku, tapi apa balasanmu?"

 "Kekasih berkali kali aku SMS kamu tapi tak jua kunjung kau balas, tak tahukah kamu kalau aku buka FB saja pake 0.facebook?"

 "Sekian lama kita menikah, selama itu pula setia, tapi disaat ada kehadirannya engkau jadi lupa segalanya, kau anggap apa pengorbananku selama ini?"

 "Pengen kawin, tapi ga punya duit, pengen beristri tapi ga punya modal, akhirnya aku tenggelam dalam diam, dan diamku bukan saja mengingatmu, tapi merasakan perutku MULES !!!"

 Wah banyak deh contoh status galau, kadang diberanda saya saja berseliweran, ada yang pada masa sebelumnya istiqomah posting ilmu agama, tapi pas galau kok jadi posting cerita cintanya yang tanpa ikatan ? Suami dan istri bercerai, ujungnya kok malah saling menjelekkan di status? Apa tak ada jalan lain selain membuka aib dan menyebarkannya di facebook? Apakah masalah dengan begitu akan selesai? Apakah dengan tersebarnya aib suami lalu dibalas suami menyebarkan aib istri masalah akan tuntas? lalu apakah dengan ramainya dan terjadinya keributan anda akan menjadi PUAS? Tentu manusia normal akan berkata : Ini bukan jalan terbaik , ini bukan sebuah solusi, dan ini adalah masalah baru..
 Belajarlah dari kasus yang terjadi, betapa facebook bisa juga menyeret anda kepada sebuah tuntutan hukum, dan jika facebook dijadikan ajang puas-puasan , maka musibah akan menanti kita, karena di facebook ini orang bekerja dibalik layar, seorang penjahat saja bisa terlihat menjadi alim, seorang yang tak faqih pun bisa menjadi terlihat luarbiasa, berbeda jika anda menyelesaikan masalah secara empat mata, akan lebih mudah diselesaikan, akan lebih mudah meruntut raut pangkal masalahnya, apakah bersumber dari kesalah fahaman atau memang berasal dari sebuha kelalaian atau juga dari hasil akibat sebuah kebodohan .. Nah diantara etika galau, adalah simpan galau anda dengan tepat dan baik, silahkan bercerita dengan orang2 yang anda anggap memang tepat dan amanah, bukan kesembarang orang apalagi menjadi sebuah status yang penuh dengan emosi dan kemarahan

 -- Selamat bergalau ria dengan penuh etika --
::Muhammad Yusuf::
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah