Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Rabu, 14 Maret 2012

MUKHTASHAR TAFSIR AL BAQARAH AYAT 13

Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. ...
Alhamdulillah yang tiada henti-hentinya memberikan kita berbagai kenikmatan yang terhitung jumlahnya dan tak ternilai kadarnya. Maka aku nasihatkan kepada diriku sendiri dan sobat sekalian agar tak menafikan segala nikmat yang telah Allah Ta'ala anugerahkan kepada kita ini, hanya karena sesuatu hal yang tak sesuai dengan keinginan kita, sehingga seolah-olah semua nikmat yang Allah berikan hilang karena satu musibah yang menimpa kita. Cuma gara-gara jaringan lelet kita ngeluh.. Astaghfirullah.. Semoga kita dijadikan hamba yang senantiasa bersyukur kepada-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, tak sabar rasanya ingin bertemu beliau. Seperti biasa, sebelum kita melanjutkan kajian tafsir kita, tak bosan- bosan kita murojaah sejenak ayat sebelumnya.


Jadi, Ketika kaum munafiqiin diperingatkan agar tidak berbuat kerusakan, berupa maksiat, syirik dan
sebagainya.. lalu mereka menjawab bahwa mereka sedang berbuat ishlah, Maka Allah Ta'ala berfirman pada ayat selanjutnya sebagai sanggahan atas ucapan mereka itu:
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak
sadar." 

Makanya kata Salman al Farisy, orang-orang munafik itu hatinya kebalik. Menyangka kebenaran
padahal itu kebatilan, karena kebodohan mereka.


وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء وَلَكِن لاَّ يَعْلَمُون
Artinya :
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman.:
Ingatlah, sesungguhnya Mereka menjawab: " Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman? merekalah orang- orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.


1. Tafsir secara global
(Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain beriman!") yakni
sebagaimana berimannya para sahabat Nabi. (Jawab mereka, "Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang- orang yang bodoh?") Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang dilakukan
oleh orang-orang yang bodoh itu. 

Maka firman Allah menolak ucapan mereka itu: (Ketahuilah, merekalah orang- orang bodoh tetapi mereka tidak tahu) akan hal itu.

Kalo kita renungkan ayat ini, kita ga akan lagi heran kalo ada orang islam yang istiqomah mengamalkan syariat islam, mengikuti sunnah Rasul, tapi orang-orang menganggap dia orang bodoh.
Kita mau ke masjid shalat berjamaah dicela: "sholat terus mah ga bikin kaya.."
yee,, lagian siapa yang punya anggapan shalat bikin kaya..


2. Mufrodat.
Kata as sufahaa-u adalalah jamak dari safiiHu. Sama seperti kata al hukamaa-u adalah jamak dari hakiimu.
Makna sufaHa adalah bodoh dan lemah/kurang akalnya serta sedikit pengetahuannya tentang hal-hal yg maslahat dan mudhorot.


Orang-orang munafik itu berkata: "Apakah kami dan mereka harus berada dalam satu kedudukan yang sama, sementara mereka adalah orang-orang bodoh?"
Lalu Allah Ta'ala membantah perkataan mereka itu "ingatkah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang bodoh."
bukan cuma bodoh, tapi super bodoh, makanya Allah menegaskan lagi: "tetapi mereka tidak mengetahui".
Artinya, diantara kesempurnaan kebodohan mereka (jadi bodohnya sempurna) itu adalah mereka tidak tahu bahwa mereka berada dalam kesesatan dan kebodohan.
Hal itu semakin menunjukkan kehinaan mereka dan berada dalam kebutaan dan jauh dari petunjuk.
Istilahnya, jahil murokkab, bodoh kuadrat.


Wallahu a'lam. 
      
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah