Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Kamis, 08 Maret 2012

MUKHTASHOR TAFSIR AL QUR'AN SURAT AL BAQARAH AYAT 12.



 Assalaamu 'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh. Alhamdulillah yang telah menjelaskan dalam al Qur'an beberapa karakteristik orang-orang munafik agar kita waspada dan menjauh sejauh mungkin dari menyamai karakteristik mereka. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kehadirat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang telah menyampaikan semua risalah-Nya tanpa ada satupun yang terlewat. Sobat sunnah yang kucintai karena Alloh, Sebelum kita melanjutkan materi tafsir kita, seperti biasa tak bosan-bosannya kita murojaah materi sebelumnya.

Pada ayat ke-11, Allah Ta'ala masih menjelaskan tentang karakteristik orang-orang munafik, dimana ketika dikatakan kepada mereka, "jangan kamu berbuat kerusakan di muka bumi!". Maksudnya, jangan kamu berbuat maksiat, jangan kamu kufur, dan sebagainya..
Apa jawaban mereka? "sungguh kami orang-orang yang berbuat ishlah!" Kami ingin menyatukan hati-hati orang mu'min dengan orang kafir. Dari pada perang, berpecah belah, mending kita bersatu, saling toleransi.
Slogan, visi dan misi mereka sama Persis dengan segerombolan orang liberal di jaman sekarang.
Maka kita wajib waspada terhadap makar mereka, sejatinya mereka itu orang-orang munafik.


Mungkin diantara antum ada yang bertanya dalam hati. Jangan disimpan dalam hati saja, akhi. Coba Ungkapkan dong. Ga apa-apa ko. Katakan saja apa yang menyebabkan hatimu gundah?
Loh kok jadi curhat? Afwan.

Pertanyaannya, kenapa perbuatan orang munafik yang mau mendamaikan dan menyatukan antara orang mu'min dan orang kafir itu dikategorikan sebagai membuat kerusakan?
Iya, bener banget. Karena salah satu diantara bentuk kerusakan yang dilakukan di muka bumi ini adalah mengangkat orang kafir sebagai wali-wali (pemimpin/pelindung). Sebagaimana firman-Nya:
"Adapun orang-orang kafir, sebagian mereka menjadi wali sebagian yang lain. Jika kalian (wahai orang muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, pasti akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar."
(QS. Al Anfaal: 73)


Jangankan orang kafir, orang muslim saja yang fasik, yang fujjar, yang tak mengamalkan syariat islam dengan benar, banyak kerusakan yang mereka buat.
Seperti orang muslim yang tidak sholat, dia sama saja hendak meruntuhkan agama, karena shalat adalah tiang agama.
Orang yang berbuat bid'ah juga, sejatinya dia sedang berbuat kerusakan, merusak syariat islam yang telah sempurna. Karena bid'ah mematikan sunnah.

Dan kita bisa melihat, bahwa setiap penyimpangan, pelanggaran terhadap syariat islam ini, pasti menimbulkan kerusakan.
Misalnya zina, merusak keturunan dan kehormatan.
Khomr merusak akal pikiran.
Pacaran merusak pikiran, hati, perasaan, pulsa, dompet, dll.
Pokoknya setiap kemaksiatan pasti menimbulkan kerusakan.
Catat itu!


Sampai-sampai kalo ada pemuda yg baik agamanya datang melamar tapi ditolak, kata rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu akan menimbulkan fitnah dan kerusakan.
"Apabila datang laki-laki (untuk mengkhitbah) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Hayoo, kenapa jadi bahas nikah? Ga apa-apa ya, ga keluar dari topik, masih ada kaitannya dengan materi kita. Yang digarisbawahi bukan nikahnya, tapi fitnah dan kerusakan yang akan terjadi akibat menolak lamaran dari laki-laki yang baik agama dan akhlaknya, mungkin si akhwat tadi akan mendapat jodoh yang lebih buruk dari ikhwan tadi, atau terjerumus ke dalam jurang perzinahan, na'udzubillahi min dzaalik tsumma amit-amit.


Ketika mereka kaum munafiqiin diperingatkan agar tidak berbuat kerusakan, lalu mereka menjawab bahwa mereka sedang berbuat ishlah, Maka
Allah Ta'ala
berfirman pada ayat selanjutnya sebagai
sanggahan atas
ucapan mereka itu:
ﺃَﻟَﺎ ﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﻫُﻢُ
ﺍﻟْﻤُﻔْﺴِﺪُﻭﻥَ ﻭَﻟَٰﻜِﻦْ ﻟَﺎ
ﻳَﺸْﻌُﺮُﻭﻥَ
Artinya :
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
   

"alaa" (Ingatlah!) adalah kata Seruan untuk membangkitkan perhatian.  

‎"ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
Melalui ayat ini Allah Ta'ala memberitahukan: "Ketahuilah bahwa yang mereka katakan sebagai perbaikan itu adalah kerusakan itu sendiri, tapi karena kejahilan mereka, mereka tidak menyadari bahwa hal itu merupakan sebuah kerusakan."

Makanya kata Salman al Farisy: "karena hati orang munafik itu manqus/terbalik. Melihat keburukan sebagai kebaikan, melihat kebaikan sebagai keburukan."
Maksiat dikira Ta'at, Bid'ah disangka sunnah, sunnah disangka bid'ah.
Makanya Allah Ta'ala dalam surat al Kahfi berfirman:
"Katakanlah, “Maukah kami kabarkan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik- baiknya.” (al-Kahfi: 103-104)
 

Demikian saja yang dapat aku sampaikan. Buang jauh-jauh perkataanku yang menyelisihi al qur'an dan as sunnah. Nasehati aku jika kusalah.
Aku tunggu tegur sapa dari antum, sebelum tulisan ini aku dokumentasikan dan diterbitkan di blog. Jangan biarkan kesalahanku diikuti oleh ratusan pengunjung blog yang membaca tulisanku itu.
Afwan, dari hati.


Bersambung insya Allah..  

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah