Ar Ayurakhmawati
KAMI TIDAK DIPERCAYA KARENA KALIAN TERLANJUR MENDEWAKAN PENDAPAT
MAYORITAS. >o<
#SYALALALA .... dunia ini tak sesempit baskom!
Cita-citaku adalah memiliki cita-cita.
Jika dia sebuah cinta..
Dia tak akan menyiksa namunmengisi..
Dia tak memaksa namun mengerti..
Dia tak datang dengan kata namun menghampir i dengan hati..
Dia tak datang karena permintaan namun senantiasa hadir karena ketulusan. .
Dia tak hadir karena kekayaan namun hadir karena pengorbanan & kesetiaan. .
Kita di dunia bukan mencari seseorang yg sempurna untuk dicintai, tpi kita belajar mencintai orang yg tak sempurna dg cara yg sempurna.. :-)
(NN)
Kata-kata lucu yang kadang nempel di belakang truk/ angkot:
"Cintamu tak seberat Bebanku"
"Ora butuh Mantu Sopir"
"Antar Kota Antar Pasir"
"KISS : Kisah Indah Seorang Sopir"
... "pergi karena tugas pulang karena beras"
"PUTUS CINTA...su dah biasa, PUTUS ROKOK...me rana, PUTUS REM...mati lah kita"
"Bersatu di pangkalan, bersaing di jalanan"
"Cintamu tak semurni bensinku"
"Buronan mertua"
"new fear the me is 3 (nyupirdemi istri)"
"ber 2 1 7 an (berdua satu tujuan)"
"Mer 123 lak ( Mertua galak)"
"Alone by Must (Alone bae mas)"
"Tut mburi mbahayani"
"Ora Sama Bin Lain"
"Ora sabar, maburo..."
"hati ini milikmu tapi truk ini milik juraganku"
Inspired by pak Mardiyanto Pak'e Yumna
Abu Fajri Khusen
"Anak-anak, coba buat kalimat sempurna dari kata sholla!"
"tidak bisa pak, tak ada yang sempurna di dunia ini."
Abu Fajri Khusen
Itu Ciri2 murid bandel.. Pada kesempatan lain (kisah nyata). Dia datang ke kelas dengan terlambat,
pelajaran telah dimulai.
Ust: "kenapa kamu datang terlambat!?".
Dia : "lho, bukankah kata ustadz bahwa tidak ada kata terlambat dalam belajar?!"
Abu Fajri Khusen
Ust : "hei de ...(nama dirahasiakan), lagi-lagi kamu yg bikin masalah. Kamu sering bersenda gurau sehingga mengganggu yang lain."
dia : "lho, bukannya ustadz bilang, menurut al qur'an, hidup ini hanya bersenda gurau belaka?!"
Abu Fajri Khusen
Ada seorang kakek yg fanathk sengaja sholat subuh di ma'had. Dgn serius ia menyimak bacaan adzan seorang santri. Stlah slesai adzan buru2 ia menghampiri santri tsb,
"de, de..tadi ko adzan mu tdk pake asholatu khoirum minannaum?".
Dgn tenang santri itu menjawab, "ya kek, disini kan sudah bangun dr tidur semua, jd ga pake itu.."
Abu Fajri Khusen
Adzan maghrib berkumandang. Seluruh penghuni ma'had siap2 berbuka puasa.
Ust: "ayo, menyegerakan buka puasa adalah sunnah Nabi!"
santri : 'oh itu pasti, tadz"
ust : "yg penting, membatalkan dulu puasanya meski hanya seteguk air atau sebiji kurma!"
santri : "tanggung, tadz, sekalian makan saja!".
Ust : "sudah sudah, aya sholat dulu baru makan!"
santri : "menurut ustadz bagaimana, lebih baik ketika makan ingat shalat atau ketika shalat inget makan?"
Abu Fajri Khusen
Aku tidak benci padamu, sen. Hanya saja aku kecewa.
Abu Fajri Khusen
Ada apa dengan orang- orang itu..
Kalaulah kalian menginginkan sholat shubuh dengan qunut,
janganlah kalian jadikan aku sebagai imam.
Abu Fajri Khusen
Orang yang mengatakan itu telah tiada. Tapi itu tak membuatmu tersadar. Hanya Termenung, bukan
tersadar. Dan sekarang hatimu sendiri yang mengatakannya..
Dengan diam kau sakiti hatimu sendiri.
‘Ungkapan
hati seorang akhwat....semoga Allah mengabulkan cita- citanya :
((Ya Rabb,,,, Izinkan aku sekuntum bunga, Yg dihiasi dgn kelopak akhlaq mulia,
Harum wanginya dengan ilmu agama, Cantiknya karna iman dan taqwa, Namun
keindahan zahirnya kusimpan rapi, Biar menjadi rahasia yg kekal abadi, Bukan perhatian mata lelaki ajnabi, Yang puncak fitnah hati,
Illahi Rabbi,,,,,
Tumbuhkanlah duri yang diri, Agar diriku terpelihara dari noda duniawi, Yang akan menghilangkan
keharuman sejati, Yang akan memudarkan kecantikan diri.
Dibalik kekurangan yg, Bukanlah alasan untuk bermuram durja, Karna setiap yang tercipta ada hikmahnya
Izinkan ya Allah agarku menjadi permata, Tetap menyinar walau di lumpur hina, Tetap berharga walau dimana saja... Buat ummat dan juga keluarga, Izinkan aku menjadi seindah mawar berduri, Yang menjadi impian setiap muslimah, Yang indahnya bukan untuk lelaki, Tapi permata utk yang bernama suami)),
Amin Allahumma Aamiin...
(ust. Firanda Andirja)
((Ya Rabb,,,, Izinkan aku sekuntum bunga, Yg dihiasi dgn kelopak akhlaq mulia,
Harum wanginya dengan ilmu agama, Cantiknya karna iman dan taqwa, Namun
keindahan zahirnya kusimpan rapi, Biar menjadi rahasia yg kekal abadi, Bukan perhatian mata lelaki ajnabi, Yang puncak fitnah hati,
Illahi Rabbi,,,,,
Tumbuhkanlah duri yang diri, Agar diriku terpelihara dari noda duniawi, Yang akan menghilangkan
keharuman sejati, Yang akan memudarkan kecantikan diri.
Dibalik kekurangan yg, Bukanlah alasan untuk bermuram durja, Karna setiap yang tercipta ada hikmahnya
Izinkan ya Allah agarku menjadi permata, Tetap menyinar walau di lumpur hina, Tetap berharga walau dimana saja... Buat ummat dan juga keluarga, Izinkan aku menjadi seindah mawar berduri, Yang menjadi impian setiap muslimah, Yang indahnya bukan untuk lelaki, Tapi permata utk yang bernama suami)),
Amin Allahumma Aamiin...
(ust. Firanda Andirja)
Firanda
Andirja
Untaian perkataan Ibnul Jauzi rahimahullah yang menggetarkan hati para dai, beliau berkata
Untaian perkataan Ibnul Jauzi rahimahullah yang menggetarkan hati para dai, beliau berkata
((Sungguh suatu hari aku di majelisku maka aku melihat di
sekitarku lebih dari 10 ribu hadirin, tidak seorangpun dari mereka kecuali trenyuh/ luluh hatinya atau meneteskan air mata ceramahku). Akupun
berkata pada jiwaku : Bagaimana nasibmu jika mereka seluruhnya selamat (*di akhirat) sedangkan engku
celaka??. Maka akupun berucap dengan lisan perasaanku : Wahai Tuhanku..., wahai Tuhanku...jika kelak
Engkau menetapkan untuk mengadzabku maka janganlah Engkau mengabarkan kepada tentang
tersiksanya aku... demi untuk menjaga kemuliaanMu bukan demi aku, agar mereka tidak berkata : Allah
yang telah ditunjukan/ diserukan oleh Ibnul Jauzi telah mengadzab Ibnul Jauzi)) lihat Soidul Khootir hal 78
berkata pada jiwaku : Bagaimana nasibmu jika mereka seluruhnya selamat (*di akhirat) sedangkan engku
celaka??. Maka akupun berucap dengan lisan perasaanku : Wahai Tuhanku..., wahai Tuhanku...jika kelak
Engkau menetapkan untuk mengadzabku maka janganlah Engkau mengabarkan kepada tentang
tersiksanya aku... demi untuk menjaga kemuliaanMu bukan demi aku, agar mereka tidak berkata : Allah
yang telah ditunjukan/ diserukan oleh Ibnul Jauzi telah mengadzab Ibnul Jauzi)) lihat Soidul Khootir hal 78
jika kau ingin menangisi kebodohanmu siang tadi,,,menangislah juga, tapi segera hapus air mata itu dan bangkitlah tuk ukir senyum buat esok hari...
pantesan yang tak pantes
ternyata pengangguran juga butuh istirahat, ya.
Sulit membedakan antara ketika dia sedang beraktifitas dgn
ketika dia sedang istirahat.
Nyaris tak ada bedanya
(ABU FAJRI KHUSEN)
Alfyani Syahrin
~~~ Bismillah~~~
Memakai jilbab lebar apalagi bercadar,Selalu menuai berbagai gelar dari mulai teroris,ninja,fanatik,alir
keras sampai tukang hipnotis,Benar Jilbab lebar bukan jaminan tetapi kami wanita akhir zaman yang berusaha menjalankan perintah Allah dan Rasul- NYA,Kami memang bukan wanita yang tak lepas dari salah,lupa dan dosa walau kami berusaha semampunya untuk menjauhinya,Kami bukanlah para Ummul
mukminin atau shahabiyah tapi kami berusaha meneladani akhlak mulia mereka,Kami tidak menjadikan jilbab untuk menarik hati ikhwan,atau ikut"an trend yang sekejap lalu hilang,Karena syari,at Islam menganjurkan demikian,Semoga Allah menjaga hati dan meluruskan niat kita ya akhwat fillah dan semoga kita bisa istiqomah Aamiin Ya Allah~~~
Firanda Andirja
Bila anda dicela, dihina, dan direndahkan oleh orang lain maka jangan terlalu bersedih. Sesungguhnya
pencelamu sedang berbuat baik kepadamu dari dua sisi :
▸ Pertama : ia sedang menghadiahkan kebaikannya kepadamu
▸ Kedua : dgn sebab celaannya Allah menghapus dosa- dosamu
Seorang salaf berkata :
Kalau aku boleh berghibah maka kedua orangtuakulah yg paling berhak untuk aku ghibahi, karena mereka
berdualah yg paling berhak untuk kuserahkan kebaikanku. Karenanya kaum syiah yg selalu mencela para
sahabat sesungguhnya menguntungkan para sahabat, Allah menghendaki kebaikan terus mengalir kpd para
sahabat meskipun mereka dalam liang lahad..
Abu Fajri Khusen
Tidak semua yang kita tahu harus kita katakan,...tetapi apa
yang kita katakan kita harus tahu,...!!
Abu Fajri Khusen
"Ah gampang, kalo butuh tinggal cari aja di dokumen grup atau di blog
... www.pecintasunnah.blogspot
bagaimana jika fb ditutup? Bagaimana jika blognya juga tidak bisa diakses?
Bagaimana jika tak ada jaringan?
Abu Fajri Khusen
buang yg meragukan, ambil yg yakin.
Dan aku sangat yakin bahwa aku ragu.
Ummu Utsman
Cinta itu komitmen...
Abu Fajri Khusen
menghidupkan malam.
Hidup malam..hidup malam
"Warning!
Diri saya pada hari ini mengandung unsur gaje, OOC, OOT, AU, abal plus typo dimana-mana.
... Enjoy it, cekidot!"
:D
Diri saya pada hari ini mengandung unsur gaje, OOC, OOT, AU, abal plus typo dimana-mana.
... Enjoy it, cekidot!"
:D
Firanda
Andirja
LAA ADRI !! (saya tidak tahu !!)... sebuah perkataan yang semestinya tidak ragu- ragu untuk diucapkan
seorang muslim tatkala ditanya tentang permasalahan agama yang ia tidak mengetahui atau ragu akan jawabannya. Tidak ia mutar kanan..mutar kiri hanya karena malu untuk mengucapkannya.
Sungguh seorang ulama besar sekelas Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad betapa sering saya
mendengarnya mengucapkan Laa Adri. Padahal beliau mengucapkannya dihadapan banyak orang..di mesjid
Nabawi...padahal pertanyaan yang beliau tidak tahu tersebut seandainya ditanyakan kepada sebagian kita
maka dengan segera akan menjawabnya tanpa ragu dan penuh PeDe.
Akan tetapi beliau tidak mau menjawab kecuali di atas ilmu dan keyakinan, jika beliau ragu maka beliau tidak malu dan tidak segan untuk mengatakan Laa Adri.
Belasan tahun yang lalu saya pernah bertanya kepada seorang ustadz :
Mana yang lebih dahulu Imam Malik ataukah Imam Abu Hanifah?. Maka sang ustadz berkata : Lebih dahulu
apanya, lahirnya atau wafatnya?. Saya berkata : Terserah ustadz deh, mau lahirnya atau wafatnya.
Sang ustadz berkata : Kalau lahirnya saya tidak tahu, adapun wafatnya...hm hm, saya juga tidak tahu.
Hatiku berkata, "Kenapa tidak dari awal bilang saja tidak tahu, jadi tidak perlu ngalor ngidul dan memerinci tanpa faedah".
Saya jadi teringat dengan sebuah lelucon :
Paijo bercerita : Saya punya tiga ekor sapi, warta putih, hitam, dan coklat. Yang putih dan hitam saya keluarkan untuk digembalakan pada jam 8 pagi. Adapun yang coklat...juga saya keluarkan untuk digembalakan pada jam 8 pagi.
Pada jam 5 sore, yang putih dan hitam saya masukan dalam satu kandang, adapun yang coklat...maka saya
masukan juga kedalam kandang yang sama dengan yang putih dan hitam. Yang putih dan hitam saya perah
susunya pada jam 10, adapun yang coklat juga saya perah susunya pada jam 10.
Paimen komentar : Wahai Paijo, kenapa kamu perinci dan kamu antara sapi putih dan hitam dengan sapi coklat? wong semuanya sampean perlakukan sama saja !!.
Paijo menimpali : Saya perinci karena sapi putih dan hitam adalah sapi milik saya ...adapun sapi yang coklat...juga sapi milik saya !!!
Sebagian orang terpancing untuk mudah menjawab pertanyaan yang diajukan karena kasihan melihat kondisi
orang yang bertanya...akan tetapi hendaknya ia ingat dan kasihan dengan kondisinya kelak pada hari kiamat jika ia dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas fatwanya yang ngawur dan tanpa ilmu. dan ingatlah pula bahwasanya jika ia salah berfatwa maka dosa pelakunya akan ditanggung olehnya !!!
LAA ADRI !! (saya tidak tahu !!)... sebuah perkataan yang semestinya tidak ragu- ragu untuk diucapkan
seorang muslim tatkala ditanya tentang permasalahan agama yang ia tidak mengetahui atau ragu akan jawabannya. Tidak ia mutar kanan..mutar kiri hanya karena malu untuk mengucapkannya.
Sungguh seorang ulama besar sekelas Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad betapa sering saya
mendengarnya mengucapkan Laa Adri. Padahal beliau mengucapkannya dihadapan banyak orang..di mesjid
Nabawi...padahal pertanyaan yang beliau tidak tahu tersebut seandainya ditanyakan kepada sebagian kita
maka dengan segera akan menjawabnya tanpa ragu dan penuh PeDe.
Akan tetapi beliau tidak mau menjawab kecuali di atas ilmu dan keyakinan, jika beliau ragu maka beliau tidak malu dan tidak segan untuk mengatakan Laa Adri.
Belasan tahun yang lalu saya pernah bertanya kepada seorang ustadz :
Mana yang lebih dahulu Imam Malik ataukah Imam Abu Hanifah?. Maka sang ustadz berkata : Lebih dahulu
apanya, lahirnya atau wafatnya?. Saya berkata : Terserah ustadz deh, mau lahirnya atau wafatnya.
Sang ustadz berkata : Kalau lahirnya saya tidak tahu, adapun wafatnya...hm hm, saya juga tidak tahu.
Hatiku berkata, "Kenapa tidak dari awal bilang saja tidak tahu, jadi tidak perlu ngalor ngidul dan memerinci tanpa faedah".
Saya jadi teringat dengan sebuah lelucon :
Paijo bercerita : Saya punya tiga ekor sapi, warta putih, hitam, dan coklat. Yang putih dan hitam saya keluarkan untuk digembalakan pada jam 8 pagi. Adapun yang coklat...juga saya keluarkan untuk digembalakan pada jam 8 pagi.
Pada jam 5 sore, yang putih dan hitam saya masukan dalam satu kandang, adapun yang coklat...maka saya
masukan juga kedalam kandang yang sama dengan yang putih dan hitam. Yang putih dan hitam saya perah
susunya pada jam 10, adapun yang coklat juga saya perah susunya pada jam 10.
Paimen komentar : Wahai Paijo, kenapa kamu perinci dan kamu antara sapi putih dan hitam dengan sapi coklat? wong semuanya sampean perlakukan sama saja !!.
Paijo menimpali : Saya perinci karena sapi putih dan hitam adalah sapi milik saya ...adapun sapi yang coklat...juga sapi milik saya !!!
Sebagian orang terpancing untuk mudah menjawab pertanyaan yang diajukan karena kasihan melihat kondisi
orang yang bertanya...akan tetapi hendaknya ia ingat dan kasihan dengan kondisinya kelak pada hari kiamat jika ia dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas fatwanya yang ngawur dan tanpa ilmu. dan ingatlah pula bahwasanya jika ia salah berfatwa maka dosa pelakunya akan ditanggung olehnya !!!
Abu Fajri Khusen
Dalam
waktu 1 menit, bakteri yg ada di dlm sebuah bak berkembang biak menjadi dua kali sebelumnya. Pada pukul 12.34 bak tsb penuh oleh bakteri, pada pukul berapakah bak tsb
berisi setengahnya?
Kan baknya penuh pukul 12.34, di katakan bhwa setiap 1 menit bakteri berkembang biak 2x semula.
Jd kalo penuh.a pukul 12.34, maka setengah.a itu 1 menit sbelum bak itu penuh yaitu pukul 12.33
Jd kalo penuh.a pukul 12.34, maka setengah.a itu 1 menit sbelum bak itu penuh yaitu pukul 12.33
Dua anak lebih baik!
Dua anak lebih, Baik!
Sama tapi berbeda
Dua anak lebih, Baik!
Sama tapi berbeda
Abu Fajri Khusen
Langit
bergemuruh bagaikan suara gulungan ombak akibat bunyi petasan yg menembus awan, semoga malaikat ... tak
membalas dg lemparan gugusan bintang2 membakar bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan