Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Rabu, 29 Juli 2009

Beberapa Faidah Bagi Penuntut Ilmu

Faidah pertama :

Seorang penuntut ilmu harus memperhatikan beberapa perkara ketika mempelajari ilmu, ilmu apapun yang dipelajarinya :

1. Menghafalkan matan (teks/redaksi) kitab-kitab yang ringkas.

Bila engkau akan mempelajari ilmu nahwu, maka hafalkanlah kitab yang ringkas tentangnya. Bila engkau seorang pemula maka saya tidak melihat ada kitab yang lebih bagus dari pada kitab Matan Al Ajurumiyyah karena kitab ini jelas, lengkap, dan ringkas, serta mengandung barokah, kemudian kitab Matan Alfiyah Ibnu Malik karena kitab ini ringkasan ilmu nahwu, sebagaimana dinyatakan dalam kitab itu sendiri :

أَحْصَى مِنَ الْكِفَايَةِ الْخُلاَصَة
                 كَمَا اقْتَصَى غَنِيُّ بِلاَ خَصَاصَة

Aku cukup dengan ringkasan

Sebagaimana orang kaya membutuhkan yang sedikit

Dalam masalah fiqih hafalkanlah Matan Zaadul Mustaqni' karena kitab ini dilengkapi dengan syarah (penjelasan) dan catatan kaki serta pengajaran, sekalipun beberapa matan lain lebih bagus dari kitab ini dari satu segi akan tetapi dia lebih bagus dari kitab lain dari segi lainnya karena banyaknya masalah yang ada di dalamnya dan banyaknya komentar dan perhatian orang terhadapnya.

Dalam masalah hadis hafalkanlah Matan 'Umdatul Ahkam, kalau engkau sudah meningkat maka hafalkanlah kitab Bulughul maram. Dan kalau engkau bertanya harus memilih yang pertama ataukah yang kedua, maka kitab Bulughul maram lebih baik karena dia lebih banyak menngumpulkan hadis dan karena Al Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah menjelaskan tentang derajat hadis.

Dalam masalah tauhid, kitab yang paling bagus dari yang telah kami baca adalah Kitaabut Tauhiid karya Syaikhul Islam Muhammad Bin Abdul Wahhab. Tentang Asma dan Sifat Allah, kitab yang paling bagus yang telah saya baca adalah al-'Aqidah al-Washitiyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Ini adalah kitab yang lengkap, penuh barokah, dan amat bermanfaat, dan seterusnya. Dari setiap disiplin ilmu ambillah sebuah kitab yang ringkas dan hafalkanlah.

2. Menelaah dan meminta penjelasan

Yakni kepada seorang guru yang sudah mantap serta meneliti lafadz-lafadznya, dan kelebihan atau kekurangannya.

3. Tidak menyibukkan diri dengan kitab-kitab yang panjang.

Point ini sangat penting bagi penuntut ilmu. Pertama kali dia harus memantapkan dulu dalam kitab yang ringkas sehingga ilmunya tertancap kuat di dalam otaknya. Kemudian barulah dia melangkah kepada kitab-kitab yang panjang. Akan tetapi sebagian penuntut ilmu kadang-kadang bersikap aneh, dia menelaah kitab-kitab yang panjang, kemudian apabila dia duduk dalam satu majelis, dia berkata :" Telah berkata pengarang Al Mughni, telah berkata pengarang Al Majmu', telah berkata penyusun Al Inshaf, telah berkata pengarang AL Hawy, ....." hanya untuk menunjukkan bahwa penela'ahannya luas. Ini adalah sikap yang salah. Kita katakan : Mulailah dengan yang ringkas sehingga ilmu tertanam di dalam pikiranmu, kemudian jika Allah memberi karunia kepadamu, maka silakan menyibukkan diri dengan yang panjang. Sebagai kiasan hal itu seperti menurunkan orang yang belum pernah belajar berenang ke lautan yang dalam, maka dia tidak akan mampu selamat, apalagi bisa langsung lancar (mahir).

4. Janganlah berpindah dari satu kitab yang ringkas kepada kitab yang lainnya tanpa ada pertimbangan yang mengharuskan.

Karena sikap ini termasuk sikap bosan. Ini adalah penyimpangan yang besar yang akan membuat si penuntut ilmu terputus dari belajarnya dan menyia-nyiakan waktu. Jika setiap hari dia menelaah satu kitab (satu hari dengan satu kitab yang berbeda), maka cara ini salah menurut metode dalam mencari ilmu. Bila engkau menelaah satu kitab dari kitab-kitab ilmu maka teruskanlah, jangan engkau katakan :" Saya membaca satu bagian atau satu fasal dari buku ini, kemudian saya berpindah kepada kitab lain." Ini adalah (metode yang) menyia-nyiakan waktu.

5. Mencari faidah dan rumusan ilmiyah.

Faidah-faidah yang hampir tidak muncul dalam pikiran atau yang jarang disebut dan terlihat, atau sesuatu yang baru yang membutuhkan penjelasan hukum dalam hal itu, carilah yang seperti itu

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah