1. Membaca dengan tartil (yaitu
sesuai kaidah ilmu tajwid dan
makharijul huruf).
Allah berfirman: “Dan bacalah Al
Qur’an secara tartil”.(Al
Muzammil no. 4)
2. Membaca bacaan Ta’awudz
(berlindung dari gangguan
syaithan).
أَعَوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“ Aku berlindung kepada Allah
dari gangguan syaithan yang
terkutuk. ”
Allah berfirman:
“ Apabila kamu membaca Al
Qur’an, maka hendaklah
berlindung kepada Allah dari
syaithan yang terkutuk. ” (An
Nahl: 98)
3. Membaca dengan bacaan yang
indah.
Rasulullah bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ
يَتَغَنَّ بِالْقُرآنَ
“ Bukan dari golongan kami
siapa saja yang tidak
memperindah bacaan Al
Qur ’an.” (Muttafaqun alaihi)
Tetapi perlu diingat!!! Tatkala
memperindah bacaan Al Qur ’an
jangan sampai melapaui batas
(ghuluw/ekstrim) dari ilmu tajwid
yang telah dipraktekkan oleh
Rasulullah dan para sahabatnya.
4. Men-tadabbur-inya
(memperhatikan makna-maknanya).
Allah berfirman (artinya):
“ Ini adalah sebuah Kitab yang
Kami turunkan kepadamu
dengan penuh berkah, supaya
mereka mentadabburi ayat-
ayat-Nya ”. (Ash Shad: 29)
“Apabila dibacakan Al Qur’an,
maka hendaklah mereka
mendengarkannya dan diam,
supaya mereka mendapatkan
rahmat. ” (Al A’raf: 204)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan