Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Selasa, 18 Januari 2011

Sihir Musik


Tiada hari tanpa musik. Hm, mungkin itu motto yang tepat banget buat kamu-kamu yang maniak musik. Gimana nggak, dalam aktivitas sehari-hari musik selalu menemani. Belajar diiringi lagu, nonton TV chanelnya MTV, ngerumpi ngegosipin penyanyi, bepergian bawa walkman, dan bahkan di kamar mandi juga nyanyi sendiri. Wah, dunia serasa sepi tanpa musik. Bener nggak?

Hukum Musik
Afwan, dalam kesempatan kali ini ana tidak akan menghadirkan dalil-dalil tentang hukum musik, cuma sekedar sedikit memaparkan dampak negatif akibat musik.

‘Sihir’ Musik

Terlepas dari hukum musik dalam Islam, yang pasti pengaruh musik memang luar biasa dasyat. Musik bisa menghanyutkan siapa saja pendengarnya. Nggak heran kalo acara-acara musik digemari.
Yup, salah satu dampak musik adalah mampu mempengaruhi emosi penyanyi maupun pendengarnya. Coba aja kamu dengerin sountrak sinetronnya Marshanda, Kisah Sedih di Hari Minggu atau Menangis Semalam-nya Audy, pasti kamunya ikutan sedih kan? Sebaliknya kalo dengerin lagu Tu Wa Ga Pat-nya Project Pop, kamu jadi senyam-senyum. Lain lagi kalo dengerin syair Betapa Kucinta Padamunya Siti Nurhaliza, serasa dimabuk kepayang. Apalagi kaum hawa, paling mudah tersentuh perasaannya dengan lagu-lagu.

Bukan itu aja, musik juga mampu menyibukkan pendengarnya dengan khayalan. Kerjanya cuma berangan-angan sebagaimana syair dalam lagu atau terobsesi dengan penyanyinya. Kalo maniak musik udah ngefans berat ama penyanyi pujaannya, pasti ada keinginan buat sekadar ketemu dengan sang idola, dapet tandatangannya, berpelukan (kayak Teletubbies aja) dan berfoto bareng. Coba aja lihat, para peserta Mimpi Kali Ye, kebanyakan pengikutnya kaumnya Ibu Kita Kartini. Iya, kan?

Bahkan nggak sekadar ketemu, banyak juga yang nekad berkhayal buat jadi gacoan sang idola. Weleh! Pas banget seperti yang digambarkan Project Pop dalam bait-bait lagu Pacarku Superstar itu, lho!

Dan yang paling gawat lagi, musik bisa mempengaruhi gaya hidup penggemarnya. Inget waktu Mariah Carey belum lama ini konser di JCC Jakarta? Para penonton, termasuk selebriti lokal rame-rame berdandan ala Mariah Carey. Sebut saja Vena Melinda. Belum lagi waktu konser heboh F4 tahun lalu, sontak semua orang berdandan ala Jerry Yan dkk, mulai dandanan rambut ampe sepatu. Wuih! Ya, gaya berpakaian para seleb ngetop biasanya langsung jadi trend setter yang sontak menyulap penggemarnya seperti mereka. Nggak peduli mengumbar aurat, nggak sesuai adat ketimuran, apalagi aturan Islam, yang penting trendy. Amit-amit!

Itu baru dari cara berpakaian. Belum lagi masalah pergaulan. Kamu kenal duo cewek asal Rusia, Tatu? (syukurlah kalo nggak kenal). Bukan hanya lagu-lagunya yang? didemenin cewek-cewek di dunia, tapi gaya hidup mereka yang lesbian. Malah ke-lesbianan mereka berdua ini justru yang jadi ?daya jual’, pendongkrak ketenaran mereka.? Para penggemarnya sontak memuji keberanian mereka mengeksploitasi kelainan seksual mereka dan sebagian tentu menirunya. Astaghfirullah.
Makanya Non, hati-hati kalo mau dengerin musik.

Efek samping lainnya dapat mengakibatkan hal-hal yang diharamkan seperti melalaikan shalat, kekerasan, perzinaan, dl. Juga awas perhatiin syairnya, Ingat lagu Asereje-nya Last Kechup? Konon tuh syair berisi pujaan terhadap setan. Padahal masyarakat sedunia asyik menyanyikannya karena musiknya yang enak didengar. Makanya, kamu kudu mencermati bait-bait lagu itu. Jangan sampai isinya melanggar syara’, misalnya menyekutukan Allah, mengajak pacaran, berzina atau gaul bebas.? Meski musiknya oke, kalo syairnya begituan berarti nggak boleh dinikmati. Termasuk bila syairnya menyebut kata-kata keji, menggambarkan keindahan bentuk atau rupa wanita, menyebut sifat atau nama benda-benda yang memabukkan, dll.

Terus Penyanyinya. Kalo kamu dengerin kaset, mungkin nggak lihat langsung penyanyinya ya. Tapi kalo lihat langsung, kudu diperhatikan apakah penyanyinya menutup aurat atau nggak. Sebab memandang aurat itu haram. Yah, missal kamu diundang kondangan trus ada penyanyinya, jangan asal menikmati merdu suaranya dan enak musiknya, tapi perhatikan apakah penyanyinya menutup aurat atau engga.

Yang tak kalah penting, Even-nya. Maksudnya, di mana dan dalam kondisi apa kamu dengerin musik. Kalo di even macam konser yang terjadi campur baur laki perempuan misalkan, meski lagu dan syairnya bagus ya nggak boleh. Misal (mohon maaf) konsernya Bang Haji Rhoma Irama yang membawakan lagu-lagu dahwah, tapi audiennya campur-baur laki-perempuan. Wah,ini jelas kudu dijauhi.
Sekarang coba timbang-timbang deh, apa manfaatnya dengerin musik? Bahayanya khan udah pada tau nih, emang sih kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah