Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Senin, 07 September 2009

FIQIH NIAT DALAM IBADAH (KOREKSIAN ILMIAH TERHADAP NIAT - NIAT PUASA- BAG 3)

8. NIAT PUASA DAN SYARAT SAH NYA NIAT PUASA
Syarat Sah Puasa adalah Niat. Adapun bagi perempuan maka ditambah lagi yakni harus suci dari Haidh dan Nifas.Puasa Ramadhan adalah ibadah, maka tidak sah kecuali dengan niat.
Niat Puasa adalah tekad hati yang kuat untuk melakukan ibadah puasa dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan untuk mendapatkan pahala nya. Dan niat seperti ini adalah yang disebut dengan Niat Ikhlas.

Syarat Sahnya Niat ada Empat :
a. Pertama : Tekad yang kuat maksudnya tekad yang kuat untuk memutuskan keragu – raguan. (Lihat, Al-Hidayah (248/2), Ar-Raudhah (353/2) dan Kasyaf Al-Qanna’ (315/2)
b. Kedua : Menentukan maksudnya apa yang akan di maksudkan. Misalnya : Dia Menentukan besok dia puasa Ramadhan. Maka ini cukup. (Lihat, Raudhah Ath-Thalibin (350/2), Bidayah al-Mujthaid (435/1), Al-Mughni (22/3)
c. Ketiga : At-Tabyit maksudnya memasang niat itu pada malam hari, mulai dari terbenam nya mata hari hingga terbitnya fajar, kecuali puasa Sunnah, boleh berniat pada siang hari.
d. Keempat : Memperbaharui Niat setiap malam di bulan Ramadhan. Inilah pendapat yang terkuat.

Faidah :
Apabila seorang telah bertekad kuat, tanpa ada keraguan besok dia akan puasa ramadhan, lalu dia bagun dan makan sahur atau tidak bangun sahur. Maka niat nya sudah sah. Dan saya katakan lagi. TIDAK ADA MELAFAZHKAN NIAT PUASA, seperti ”Nawaitu....dan yang lain” TIDAK ADA DALIL NYA, TIDAK WAJIB, TIDAK SUNNAH, TIDAK BOLEH MENGUCAPKAN NYA. MENGAMALKAN NYA ADALAH BID’AH YANG SESAT DAN MENYESATKAN. DAN AMALAN NYA TERTOLAK.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda :
”Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan, maka amalan itu tertolak.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim no 1718)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amalan kita semua nya, dan mengampuni dosa kita.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam : ”Berapa banyak orang (yang) berpuasa tetapi puasanya tidak mendapatkan sesuatu selain hanya haus (saja), dan berapa banyak orang yang beribadah dimalam hari (namun) tidak mendapatkan sesuatu manfaat kecuali hanya payah saja dalam bergadang.” (Hadits Riwayat Imam Ad-Daarimii : Lihat, Misykatul Mashabih, Syaikh Al-Farra’ Al-Baghawi, hadits no 1958.)

Untuk pembahasan niat shalat, wudhu’ dan yang lain akan kami bahas pada bab nya sendiri Insya’Allah
Semoga bemanfaat dan mohon Maaf, jika ada salah kata dan salah ketikan.

سبحا نك الّلهمّ وبحمد ك , أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب

Ditulis, Padang, pada tanggal 4 sep 2009 M / 14 Ramadhan 1430 H
Selesai, Padang, pada tanggal 6 sep 2009 M / 16 Ramadhan 1430 H

Penulis :

Abu Abdullah Prima Saputra bin Firdaus Ar-Aroni Al-Merlungi

(Semoga Allah mengampuni kami, dan memberikan pahala kepada Kami)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah