Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Rabu, 19 Januari 2011

Pelajaran Dari Lahirnya Sang Bayi dan Pengaruh Facebook.

Senin, 10 Januari 2011
pkl. 20.00 WIB.
Beberapa saat setelah ana pulang dari masjid untuk sholat Isya, ada SMS masuk ke HP ana yang isinya mengabarkan bahwa bibi ana merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Dan beberapa jam kemudian dibawa ke RS. Bersalin.

Selasa, 11 Januari,
Ba'da Dzuhur ana ikut menjenguk, ternyata belum lahir juga.
Di sana ada juga ibu lain yang ingin melahirkan bayinya, namun terjadi dilema ketika sang bayi telah lahir, mereka tak mendapati seorangpun yang bisa mengadzani si bayi yang baru lahir itu,
bukan masalah hukum mengadzankan bayi yang baru lahir yang akan disinggung di sini, akan tetapi tentang kejahilan yang melanda sebagian (kalau tidak mau dikatakan mayoritas) ummat ini tentang agamanya.
Bayangkan dari beberapa lelaki di sana tak ada satu orangpun yang bisa adzan.
Salah seorang diantara mereka berkata: "Bisa ga adzannya, jangan kayak paman kamu dulu mengadzankan anaknya salah.
"ALLAHU AKBAR ALLAHU SHOMAD"..
Jadi deh diketawain banyak orang,,
mending cari orang aja suruh azanin, nanti DIBAYAR, dari pada salah khan malu.."

Laa haula walaa quwwata illa billah..
Mereka pikir dengan uang mereka bisa meraih segala apa
yang diinginkan?
Ketika kerabatnya meninggal, asalkan punya uang tak usah khawatir, tinggal menggaji orang supaya membacakan Al-Qur'an kepada si mayit..
Apa ini?

Pkl. 19.05 WIB
Lahir pula keponakanku, seorang bayi laki-laki dengan berat badan 2,6 kg.
Permasalahan pun timbul ketika terjadi perselisihan tentang menentukan hari lahirnya sang bayi.

Sesepuh A: "Lahirnya hari selasa, jam 7 sore."

sesepuh B: "Ga, lahirnya Rabu, karena matahari udah tenggelam jadi masuk hari Rabu."

Sesepuh A: "Ga bisa, hari Selasa dong, lihat saja di kalender masih masuk hari selasa, nanti jam 12 malam baru ganti hari."

Sesepuh B: "Ya ga gitu, ganti hari dimulai pas magrib. Buktinya kalau puasa saat berbuka magrib, bukan jam 12 malam."

dan seterusnya, sambil begadang di RS mereka ributin hari lahir saja, padahal tadinya mau musyawarah cari nama buat jabang bayi.

Dalam primbon Jawa, ketika memberi nama anak pakai nama hari,
*Minggu : huruf awalnya K
*Senin : huruf awalnya R
*Selasa : huruf awalnya C
*Rabu : huruf awalnya T
*Kamis : huruf awalnya S
*Jum'at : huruf awalnya D
*Sabtu : huruf awalnya W

Ana lahir hari Minggu, makanya huruf awal nama ana K, Khusen.

Dan sulit sekali menyampaikan kepada mereka bahwa memberikan nama anak seperti itu dengan keyakinan ada nama yang membuat sial atau untung, bahagia atau sengsara gara-gara nama adalah perbuatan syirik, karena menganggap sial terhadap sesuatu.

Fakta:
* selama tali pusar belum putus, sang bayi HARUS dijaga oleh orang-orang, jadi manusia dari kerabat dan para tetangga begadang buat nungguin si bayi,kalau tidak ada yang begadangin, bayinya akan mati. Masa sih?

* selama 40 hari 40 malam sang ibu tidak boleh makan ataupun ngemil antara isya sampai shubuh. Dan tidak boleh tidur siang. Kalau tidur siang, badan sang ibu akan bengkak dan sulit sekali disembuhkan.


14 Januari 2011
pkl. 9.30 WIB ana online di warnet, namun karena sesuatu hal yang mengganggu, ana lupa log off dari facebook.

Pkl. 14.30 WIB
Saudara ana yang sedang online di warnet mengirimkan sms pemberitahuan bahwa akun fb ana di-hack
nama profilnya diganti dengan kata yang kotor, mengirimkan wall dan status kotor dan kerusakan lainnya.
Ba'da Ashar ana berkunjung ke rumah saudara ana tadi, ketika itu ana masih bisa masuk, berarti passwordnya tidak dirubah, rupanya itu hanya ulah hacker amatir yang iseng tapi kebangetan.

Pkl. 17.00 WIB
Ana ke warnet untuk 'merapikan' masalah tersebut, tapi sayang tak bisa ganti nama, akhirnya ana non-aktifkan fb ana tersebut.

Dan betapa indahnya hari-hari tanpa pesbuk,
ada beberapa teman yang berharap ana kembali, jadi ana upayakan untuk mengaktifkan kembali dan alhamdulillah nama yang kotor itu telah bersih kembali,

siapa bilang tidak bisa hidup tanpa facebook.
Jikalau facebook benar-benar ditutup, tak berpengaruh apa-apa atas kehidupanku, artinya ana punya waktu lebih buat pecinta sunnah.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah