Assalaamu 'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Akhir-akhir ini aksi NII (Negara Islam Indonesia) yang saya lebih suka menyebutnya Negara Iblis Indonesia kembali ramai diperbincangkan di berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Saya tidak akan membahas secara lengkap bentuk-bentuk kesesatan dan penyimpangan mereka karena telah dijelaskan disini dan di sana .. saya hanya sekedar berbagi pengalaman ketika saya diculik oleh mereka. ketika itu saya masih berstatus pelajar di salah satu SMK swasta di PURWAKARTA dan belum mengenal manhaj yang haq ini.
inilah kisahnya saya tulis ulang dari buku diaryku dengan banyak perubahan.
Hari Pertama :
Selasa 3 Mei 2005.
hari ini saya sendirian di kotsan. Raswad dan Rudi pulang kampung duluan.
Waktu sholat Ashar pun tiba saya sholat di masjid al Ikhlas.
setelah selesai shalat seorang laki-laki yang tadi menjadi imam shalat menyapaku dan mengajak berkenalan. namanya pak muslim. dia menceramahiku tentang bencana yang terjadi di indonesia misalnya tsunami di aceh/ dan gempa di nias. lalu dia mengajakku main ke maracang. setelah itu dia meminta agar diajak main ke kots-anku dan menceramahiku lagi sampai maghrib. lalu kami shalat maghrib di masjid al-ikhlas dan saya mengajari para santri mengaji di situ.sementa itu pak muslim menungguku di masjid.
setelah shalat isya pak muslim mengajakku pergi ke Bekasi untuk mengkaji lebih jauh tentang al quran. Anehnya saya mau saja diajak oleh orang yang
baru saya kenal..
sesampainya di sana kami langsung belajar kira-kira dari pukul 22.30-23.00. tapi materi yang disampaikannya agak membingungkan dan berbeda dari pengetahuanku yang kudapatkan dari mendengarkan ceramah dari kiayi atau ustadz-ustadz atau pun yang saya baca dari buku-buku islami lainnya. beberapa saat kemudian saya diizinkan untuk tidur.
Hari Kedua :
Rabu, 4 Mei 2005
Saya dibawa oleh pak muslim ke rumah temannya yang lebih senior di NII di kel.pondok kelapa rt:12/05 no.10 kec. Duren sawit Jakarta timur. Saya terus didoktrin agar berbaiat dan hijrah dari NKRI ke NII selama 2 hari saya disana dipaksa berbaiat.
Karena saya belum siap dan yakin, maka pada :
Hari Ketiga
Kamis, 5 mei 2005
Saya dibawa lagi ke kel.Jaka Sampurna rt:04/16 no. 9 kec. Bekasi Barat kotamadya Bekasi. Tak henti2 nya saya berdoa agar diselamatkan dr mereka. Siang malam didoktrin. Hari keempat saya dibawa lagi ke Jatibening. Saya terus diombang ambingkan kesana kemari agar yakin. Bukannya jadi yakin malah tambah pusing.
Diantara materi yang suruh saya hafalkan adalah :
- Dinul Islam : Negara Islam (NI)
- Ibadah : Umat islam melaksanakan hukum islam di Negara Islam
- Umat Islam : Umat yang melaksanakan hukum islam di Negara Islam
- Hukum Islam : Hukum yang dilaksanakan Umat islam di Negara Islam
Jadi, (menurut mereka) umat islam tidak akan diterima ibadahnya oleh Allah selma tidak berpegang pada hukum Allah dan dilaksanaan di Negara Islam.
- WNI : Warga Negara Iblis
- WNA : Warga negara Allah
mana bisa saya menghafal teori super bodoh macam ini.
Hari Keempat :
Jum'at, 6 mei 2005
Mereka terus berjuang amenarikku agar hijrah an berbaiat. Sampai hari kelima saya dapat lolos dari mereka, bagaimana caranya?
saya menemukan celah untuk kabur dr mereka. karena mereka mewajibkan infaq untuk berbaiat, saya minta izin agar dibolehkan pulang dulu untuk mengambil uang infaq. Karena kematrean mereka yg mengizinkan aku pulang dulu ngambil uang dan hari senin... kembali lg *mereka pikir aku akan kembali? Jangan harap*
karena aku ga nongol nongol lagi, dia datang ke kost-an saya, masih memaksa dan entah berapa kali kata kafir dia lemparkan padaku. Saat aku ancam akan melaporkan ke polisi atau ortu, baru dia kabur.
Dan setelah gagal mengajakku hijrah, eh tuh orang gak tau diri banget malah ngajak teman kost saya, dia pikir saya menuruti nasehatnya agar merahasiakan dakwahnya itu, sorry coy saya cuma bisa igkari engan lisan, saya sudah bocorin semua rahasia antara kaudan aku itu kepadanya, maka teman saya itu yang jago ngelawak langsung menolak dengan mentah- entah, coba tungguin sebentar lagi mungkinudah matang,,hehee..
Akirnya dia (aktivis NII) pulang dengan tangan hama, karena datangnya juga tak bawa apa-apa.
Sudah syukur saya kasih kopi..
Tapi Yang saya sesalkan sekitar 50 siswa SMK di purwakarta sudah dibaiat.
Walahu musta'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan