Dalam sebuah riwayat dikisahkan ada seorang awam yang kehilangan untanya. Kemudian orang ini datang kepada ‘Amr bin ‘ Ubaid, ia adalah ulama besar di kalangan Qadariyyah.
ﻓﻘﺎﻝ:ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺸﻴﺦ:ﺇﻥ ﻧﺎﻗﺘﻲ ﻗﺪ ﺳﺮﻗﺖ؛ ﻓﺎﺩﻉ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺮﺩﻫﺎ ﻋﻠﻲ.
Orang awam tadi berkata: “Wahai Syaikh, unta saya telah dicuri. Tolong do'akan kepada Allah agar unta saya kembali”
ﻓﺮﻓﻊ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﻳﺪﻳﻪ،ﻭﻗﺎﻝ: =ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻥ ﻧﺎﻗﺔ ﻫﺬﺍ ﺳﺮﻗﺖ ﻭﻟﻢ ﺗﺮﺩ ﺃﻥ ﺗﺴﺮﻕ؛
‘Amr bin ‘Ubaid menengadahkan tangannya lalu berdoa: “Ya Allah, unta orang ini telah dicuri, namun bukan atas kehendak-Mu”
ﻓﺄﻣﺴﻚ ﺍﻷﻋﺮﺍﺑﻲ ﻳﺪﻳﻪ،ﻭﻗﺎﻝ:ﺍﻵﻥ ﺿﺎﻋﺖ ﻧﺎﻗﺘﻲ ﻳﺎ ﺷﻴﺦ،
Serta-merta orang awam tadi menahan tangan ‘Amr, ia berkata: “Wahai Syaikh, kalau begitu sekarang biarkan saja unta saya ( tidak perlu didoakan)”
ﻗﺎﻝ ﻟﻪ:ﻭﻟﻢ؟
‘Amr bin ‘Ubaid bertanya: “Kenapa begitu?”
ﻗﺎﻝ:ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺃﻻ ﺗﺴﺮﻕ ﻓﺴﺮﻗﺖ ﻓﻼ ﺁﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﺮﻳﺪ ﺭﺩﻫﺎ ﻓﻼ ﺗﺮﺩ؛
Orang awam tadi berkata: “Kalau memang Allah tidak berkehendak unta saya dicuri, lalu nyatanya dicuri. Jangan-jangan nanti kalau Allah berkehendak unta saya kembali malah tidak kembali”
ﻓﻮﺟﻢ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪ،ﻭﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﺟﻮﺍﺑﺎ
Seketika itu ‘Amr bin ‘Ubaid membisu dan tidak menemukan jawaban'
+. ﺷﺮﺡ ﺟﻮﺍﺏ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﻓﻲ ﻗﺼﻴﺪﺗﻪ ﺍﻟﺘﺎﺋﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﻠﻄﻮﻓﻲ،ﻣﺨﻄﻮﻁ ﺹ6،ﻭﺍﻧﻈﺮ ﺷﺮﺡ ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ4/739،ﻭﺷﺮﺡ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻳﺔ ﺹ250،ﻭﺍﻟﻘﺼﻴﺪﺓ ﺍﻟﺘﺎﺋﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻻﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﺷﺮﺡ ﻭﺗﺤﻘﻴﻖ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﺹ48_50
Kisah ini terdapat dalam: Syarah Qashidah At Taiyyah Fil Qadar pada bagian sanggahan Ibnu Taimiyyah terhadap At Thuufi, halaman 6 di manuskrip Syarh Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah, 4/739 Qashidah At Taiyyah Fil Qadar karya Ibnu Taimiyyah Syarah Al Aqidah Ath Thahawiyyah, hal 250 Qashidah At Taiyyah Fil Qadar karya Ibnu Taimiyyah, hal.48-50 , syarah dan tahqiq oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al Hamd [Artikel ini diterjemahkan dari Al Iman Bil Qadha Wal Qadar, karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al Hamd hafizhahullah] http://kangaswad.wordpress.com/ 2010/08/31/orang-awam-membantah-ulama-qadariyyah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan