Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Rabu, 01 Juni 2011

Mari Belajar Bahasa Arab


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

كيف حالكم إخواني و أخواتي في الله؟

Alhamdulillah, mulai sekarang insya Allah di blog Pendekar Sunnah ini, kita akan Belajar Bahasa Arab, karena kita semua telah memahami betapa pentingnya bahasa Arab dalam syari'at kita, maka sungguh ini nikmat yang luar biasa, Allah telah memudahkan jalan untuk bisa belajar bahasa arab, gratis tanpa dipungut bayaran. Kita sangat bersyukur karena sudah semakin berminatnya kaum muslimin untuk belajar bahasa arab.

Untuk materi pelajaran, kami ambil dari kitab al-Ajrumiyyah (الأجومية), karya Ibnu Ajrum. Kemudian akan kami jelaskan dengan meruju' kepada kitab syarhnya oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Kitab ini berisi tentang nahwu.
Kami akan berusaha menulis materi dengan singkat dan jelas, agar bisa dipahami oleh teman-teman semua.

Sebelum kita memasuki pelajaran nahwu, kami akan memberikan penjelasan singkat mengenai ilmu nahwu, dan mengapa kita perlu belajar nahwu.

Pengertian Nahwu (النحو)


Nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaidah untuk mengenal fungsi-fungsi kata yang masuk pada kalimat, mengenal hukum akhir kata, dan untuk mengenal cara mengi’rob. (Mulakhos Qowaidul Lughoh).
  • Mengenal fungsi-fungsi kata yang masuk dalam kalimat.
    Seperti fungsinya sebagai subjek (fa'il), objek (maf'ulun bihi), dll.

  • Mengenal hukum akhir kata.
    Seperti أحمدُ (Ahmadu), harokat akhirnya adalah dhommah, karena diakhiri dengan "u".

  • Mengenal cara meng'irobnya.
    I'rob di dalam ilmu nahwu ada 4, rofa', nashob, jar, dan jazm. InsyaAllah akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.


Contoh kalimat:
َرَأى أحمدُ إبراهيم (ro'a ahmadu ibrohiima)

رأى = melihat
أحمدُ = Ahmad
إبراهيم = Ibrahim.


Dari kalimat di atas,

kata "ُأحمد" berharokat akhir dhommah (Ahmadu),
dan kata "إبراهيمَ "berharokat akhir fathah (Ibrohiima).


Di dalam ilmu nahwu, akan dipelajari bahwa setelah kata kerja (dalam kalimat tersebut kata kerjanya رأى), maka:
  • kata benda yang berharokat akhir dhommah fungsinya sebagai subjek,
  • dan yang berharokat akhir fathah fungsinya sebagai objek.

Sehingga kalimat tersebut diartikan, "Ahmad melihat Ibrahim", bukan "Ibrahim melihat Ahmad", karena Ahmad sebagai subjek (yang berharokat akhir dhommah) dan Ibrahim sebagai objek (yang berharokat akhir fathah).

Cara meng'irobnya:
رَأَى (ro'a) adalah kata kerja
أحمدُ adalah kata benda berfungsi subjek yang rofa' dan tanda rofa'nya dengan dhommah.
أبراهيمَ adalah kata benda berfungsi objek yang nashob dan tanda nashobnya dengan fathah

Pembahasan tentang I'rob rofa', nashob, jar, dan jazm akan dipelajari lebih detail pada pembahasan-pembahasan berikutnya, insya Allah.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah