Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Jumat, 08 Juli 2011

Tafsir Al-Faatihah Edisi ke-8



Assalaamu 'alaikum sobat SOF dan Pendekar Sunnah semuanya, alhamdulillah kita lanjutkan kajian tafsir kita,
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
"Yang menguasai hari pembalasan."

Sebagian qurra' membaca "maliki yaumiddin" (dengan meniadakan alif setelah huruf mim). Sementara sebagian qurra' lainnya membacanya dengan menggunakan alif setelah mim menjadi ‏ ‎ ‎مالك "maaliki". Kedua bacaan ini benar, (dan) mutawatir dalam Qira'at sab'ah.

Kata ‎مالك "maalikun" berasal dari kata الملك "almilku" (kepemilikan), sebagaimana dalam surat Maryam ayat 40.
"Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang yg ada diatasnya. Dan hanya kepada Kami-lah mereka dikembalikan."

Adapun kata ‎ملك "malikun" berasal dari kata الملك "almulku", sebagaimana dalam surat Al Mu'min ayat 16. "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Kepunyaan Allah yg Mahakuasa lagi Mahamengalahkan."

Pada hakikatnya, al-malik adalah nama Allah, sebagaimana firman-Nya :
"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan".

(QS. Al Hasyr: 23).

Disebutkan hadits yang shahih dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda (yang artinya): "Allah Tabaraka wa ta’ala menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanannya, kemudian berkata “Aku adalah Raja, mana raja-raja dunia?" (HR. Bukhari-Muslim).

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Umar رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda (yang artinya): Allah Azza wa Jalla menggulung langit pada hari kiamat dan menggenggam-nya dengan tangan kanan-Nya seraya berkata: “Aku adalah Raja, mana orang-orang yang sombong?” Kemudian menggulung bumi-bumi dan menggenggamnya dengan tangannya yang lain seraya berkata: “Aku adalah Raja, mana raja-raja dunia, mana orang-orang yang sombong?” (HR. Bukhari Muslim).

dan hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه
إن‎ أخنع‎ اسم‎ عند‎ الله‎ عز‎ وجل‎ رجل‎ يسمى‎ ملك‎ الأملاك‎ , ﻻ‎ مالك‎ إﻻ‎ الله
"sesungguhnya nama yang paling hina di sisi Allah ialah seseorang yang dinamai dengan Malik al Amlak (raja diraja). Tidak ada raja yang sejati kecuali Allah.
(Muttafaq 'alaih). Sufyan bin Unayah berkata, "Malikul Amlak, ialah seperti gelar Syahansyah.

dan disebutkan di dalam al qur'an al-mu'min:16 diatas.
Adapun penyebutan selain diri-Nya di dunia ini dengan nama Malik (raja), sebenarnya lebih dimaknai sebagai majaz/kiasan, bukan dengan hakikat sebenarnya. Misalnya dalam QS. Al baqarah :247.
Yaumud-Din adalah hari kiamat, dimana Allah menghitung amalan seluruh makhluk kemudian
membalasnya. Jika amalan baik, baik pula balasannya.
Demikian sebaliknya. Jika amalannya buruk, buruk pula balasannya, kecuali bagi mereka yang mendapatkan pengampunan dari Allah. Dan kita telah membahas perkara tersebut disini nih.

Masing-masing kita akan berdiri didepan Allah mempertanggungjawabkan diri. Kita harus mempersiapkan diri untuk hari itu, dengan memperbanyak bekal iman dan taqwa. Umar bin al- Khathab menasehatkan :
"Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiaplah untuk perhitungan akbar di depan Dzat yang tiada tersembunyi darinya
sesuatupun." (Lihat Sunan
At-Tirmidzi 2383).


Allah adalah penguasa seluruh hari, baik di dunia maupun di akherat, sebagaimana ayat sebelumnya bahwa Dia adalah Rabb semesta alam. Allah mengkhususkan penyebutan hari pembalasan dalam ayat ini karena pada hari ini kekuasaan Allah sangat mutlak dan tampak, dimana tidak ada seorangpun yang mengaku sebagai penguasa seperti di dunia, bahkan tak ada seorangpun yg berani bicara, kecuali dengan izin-Nya. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat an-Naba ayat 38. Sudah hafal kan ayatnya...


Kata ad-diin berarti pembalasan atau perhitungan.
يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللهُ دينَهُمُ الْحَقَّ وَ يَعْلَمُونَ أَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبينُ

Pada hari itu Tuhan Allah akan menyempurnakan balasan se­benamya. Waktu itulah mereka akan tahu bahwa Tuhan Allah itu sungguhlah Benar dan cukup memberi Kenyataan.

يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللهُ دينَهُمُ الْحَقَّ وَ يَعْلَمُونَ أَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبينُ
Pada hari itu Tuhan Allah akan menyempumakan balasan se­benamya. Waktu itulah mereka akan tahu bahwa Tuhan Allah itu sungguhlah Benar dan cukup memberi Kenyataan.
(QS. An nur:25)

أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَدِينُونَ
Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?"
QS. Ash shaaffaat:53


:يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنكُمْ خَافِيَة
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepadaTuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yangtersembunyi (bagi Allah).
QS. al haaqqah 18

Rangkuman :
  1. Cara membaca ayat ini bisa dengan "maaliki yaumiddiin" atau "maliki yaumiddiin"
  2. Kata maalik artinya yang memiliki/menguasai
  3. Kata malik berarti raja
  4. Al Malik termasuk nama Allah
  5. Kekuasaan Allah bersifat umum di dunia dan di akhirat
  6. Menetapkan adanya hari pembalasan
  7. Terlarangnya memberi nama atau gelar "malikul amlak atau Syahansyah
  8. perintah agar takut kepada Allah pembahasan lebih detail tentang hari pembalasan akan dibahas pada kajian aqidah.
  9. pembahasan lebih rinci tentang hari pembalasan pada kajian aqidah

Maraji:
  1. Tafsir Ibnu Katsir
  2. mukhtashar Zaadul Ma'ad

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah