Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Rabu, 06 Juli 2011

Pelajaran Shorof 2: Dhomir, Fi'il Madhi, Fi'il Mudhori'

Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional).

Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat yaktubu dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat taktubu saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasa lain.
Pada pelajaran kali ini, kita akan membahas tentang tentang dhomir, fi'il madhi, fi'il mudhori'.
Berikut penjelasannya:
>
Dhomir = kata ganti, seperti dia, kamu, mereka, dll.
Fi'il Madhi = kata kerja lampau, bermakna telah.
Fi'il Mudhori' = kata kerja sekarang atau yang akan datang

Keterangan:

Kolom paling kanan menunjukkan dhomir dalam keadaan rofa'.

Kemudian di sebelahnya ada kolom "arti" yang merupakan arti dari masing-masing dhomir.


هُوَ (huwa) = Dia (1 lk)

هُمَا (huma) = Mereka (2 lk)

هُمْ (hum) = Mereka (> 2 lk)

هِيَ (hiya) = Dia (1 pr)

dst...



Kolom berikutnya (nomor 2 dari kanan) adalah fi'il madhi dari masing-masing dhomir.
Karena arti kata fa'ala = melakukan, maka:

فَعَلَ (fa'ala) = dia (1 lk) telah melakukan

فَعَلاَ (fa'alaa) = mereka (2 lk) telah melakukan

فَعَلوُاْ (fa'aluu) = mereka (>2 lk) telah melakukan

فَعَلَتْ (fa'alat) = dia (1 pr) telah melakukan

dst...




Kolom paling kanan menunjukkan fi'il mudhori' dari masing-masing dhomir.

ُيَفْعَلَ (yaf'alu) = dia (1 lk) sedang/akan melakukan

يَفْعَلاَنِ (yaf'alaani) = mereka (2 lk) sedang/akan melakukan

يَفْعَلوُنَ (yaf'aluuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan melakukan

تَفَعَلُ (taf'alu) = dia (1 pr) sedang/akan melakukan

dst...

Hafalkan tabel 1 di atas secara berurutan (dari atas ke bawah) berserta artinya, tentunya dengan cara Anda sendiri


Ada beberapa catatan yang perlu disampaikan:

Catatan 1:


Fi'il madhi memiliki banyak pola (wazan), diantaranya adalah fi'il tsulasi mujarrod (fi'il yang tersusun dari tiga huruf).
Fi'il madhi tsulasi mujarrod ini memiliki 6 macam pola, yaitu:

Fa'ala - yaf'alu (seperti pada contoh di atas)
Fa'ala - yaf'ulu
Fa'ala - yaf'ilu
Fa'ila - yaf'alu
Fa'ila - yaf'ilu
Fa'ula - yaf'ulu



Perhatikan bahwa fi'il madhi yang berpola fa'ala memiliki tiga kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'alu, yaf'ulu, dan yaf'ilu). Fi'il madhi yang berpola fa'ila memiliki dua kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'alu dan yaf'ilu).

Sementara fi'il madhi yang berpola fa'ula hanya memiliki satu kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'ulu).

Misalkan kata "kataba" كَتَبَ yang berpola fa'ala, ada 3 kemungkinan fi'il mudhori', yaitu yaktabu, yaktubu, atau yaktibu. Mana yang benar?
Jawabannya: yaktubu.

Sementara kata "fataha" فَـتَحَ fi'il mudhori'nya yaftahu. Kenapa tidak yaftuhu? Padahal sama-sama berpola fa'ala seperti kata "kataba". Jawabanya: karena di kamus seperti itu.

Adapun kata "hasuna" حَسُنََ fi'il mudhori'nya pasti yahsunu, karena pola fa'ula hanya memiliki satu kemungkinan, yaitu yaf'ulu.



Catatan 2


Selain fi'il tsulasi mujarrod, ada lagi fi'il tsulasi maziid, yaitu pola fa''ala, faa'ala, af'ala, ifta'ala, infa'la, tafaa'ala, tafa''ala, if'alla, istaf'ala, if'au'ala, if'awwala, dan if'aalla.

Ada juga fi'il ruba'i mujarrod, yaitu fa'lala, dan terakhir fi'il ruba'i mazid, yaitu tafa'lala, if'anlala, dan if'allala.

Masing-masing memiliki pola fi'il mudhori' tersendiri. Pada pelajaran shorof 2 ini, kita batasi pembahasan fi'il hanya fi'il tsulatsi mujarrod saja.



Catatan 3 (penting!)

Tabel di atas itu adalah contoh dari fi'il tsulatsi mujarrod yang berpola fa'ala - yaf'alu. Jika pola fi'ilnya fa'ila - yaf'alu, maka tinggal mengganti harokat tengahnya, misalnya kata سَمِعَ - يَسْمَعُ (sami'a - yasma'u) = mendengar,
cara mentasrif fi'il madhinya:


سَمِعَ (sami'a) = dia (1 lk) telah mendengar

سَمِعاَ (sami'aa) = mereka (2 lk) telah mendengar

سَمِعُوا (sami'uu) = mereka (> 2 lk) telah mendengar

سَمِعَتْ (sami'at) = dia (1 pr) telah mendengar

سَمِعَـتَا (sami'ataa) = mereka (2 pr) telah mendengar

سَمِعْنَ (sami'na) = mereka (> 2 pr) telah mendengar

سَمِعْتَ (sami'ta) = kamu (1 lk) telah mendengar

سَمِعْـتُـمَا (sami'tumaa) = kalian (2 lk) telah mendengar

سَمِعْـتُـمْ (sami'tum) = kalian (> 2 lk) telah mendengar

سَمِـعْـتِ (sami'ati) = kamu (1 pr) telah mendengar

سَمِـعْـتُـمَا (sami'tumaa) = kalian (2 pr) telah mendengar

سَمِعْــتُـنَّ (sami'tunna) = kalian (> 2 pr) telah mendengar

سَمِعْـتُ (sami'tu) = saya telah mendengar

سَمِـعْناَ (sami'naa) = kami/kita telah mendengar



cara mentasrif fi'il mudhori'nya:


يَسْمَعُ (yasma'u) = dia (1 lk) sedang/akan mendengar

يَسْمَعَانِ (yasma'aani) = mereka (2 lk) sedang/akan mendengar

يَسْمَعُونَ (yasma'uuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan mendengar

تَسْمَعُ (tasma'u) = dia (1 pr) sedang/akan mendengar

تَسْمَعانِ (tasma'aani) = mereka (2 pr) sedang/akan mendengar

يَسْمَعْنَ (yasma'na) = mereka (> 2 pr) sedang/akan mendengar

تَسْمَعُ (tasma'u) = kamu (1 lk) sedang/akan mendengar

تَسْمَعَانِ (tasma'aani) = kalian (2 lk) sedang/akan mendengar

تَسْمَعُونَ (tasma'uuna) = kalian (> 2 lk) sedang/akan mendengar

تَسْمَعِينَ (tasma'iina) = kamu (1 pr) sedang/akan mendengar

تَسْمَعانِ (tasma'aani) = kalian (2 pr) sedang/akan mendengar

تَسْمَعْنَ (tasma'na) = kalian (> 2 pr) sedang/akan mendengar

أسْمَعُ (asma'u) = saya sedang/akan mendengar

نَسْمَعُ (nasma'u) = kami/kita sedang/akan mendengar



Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh-contoh fi'il madhi dengan mudhori'nya yang berpola fa’ula – yaf’ulu, fa’ila – yaf’alu, fa’ala – yaf’ulu, fa’ala – yaf’alu


Coba Anda tasrif salah satu kata di dalam tabel tersebut (baik fi'il madhi atau mudhori'nya). Selamat mencoba.

(selesai)
Copas dari sini

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah