Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Jumat, 08 Juni 2012

MUKHTASHAR TAFSIR AL QUR'AN SURAT AL BAQARAH AYAT 22

Assalaamu 'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh. Alhamdulillah atas segala nikmat yang melimpah ruah, sehingga kita masih dipertemukan kembali dalam kajian tafsir yang penuh berkah, insya Allah. Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sobat sunnah yang aku cintai karena Allah, langsungsaja yuk kita lanjutkan pembahasan kita.

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَآءَ بِنَآءًوَأَنزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui “. 


Sebenarnya ayat ini masih berkaitan dengan ayat sebelumnya (ayat 21) dimana Allah menyeru sekalian manusia agar beribadah hanya kepada-Nya saja, sebab Dialah yangtelah menciptakan kalian juga orang-orang sebelum kalian, supaya kalian termasuk golongan orang-orang bertakwa, bukan kafirbukan pula munafik.
Kenapa Allah menetapkan Tauhid Uluhiyyah dengan menyebutkan Tauhid Rububiyyah?
Karena kaum musyrikin pun meyakini Rububiyyah Allah, sebagaimana disebutkan dalam QS. Lukman: 25, juga QS. Al Mu'minuun: 84-90.



Firman-Nya: ﺍﻟﺬﻱ ﺟﻌﻞ ﻟﻜﻢ ﺍﻷﺭﺽ ﻓﺮﺍﺷﺎ "alladzii ja'ala lakumul-ardho firoosyan" (Yang telah menjadikan bumisebagai hamparan bagimu) kembali kepada "alladzi" yang pertama pada firman-Nya: "u'buduu robbakumu-lladz i kholaqokum."
keduanya merupakan sifat dari "robbakum


Maka seakan-akan Dia berfirman:
ﺍﻋﺒﺪﻭﺍ ﺭﺑﻜﻢ ﺍﻟﺨﺎﻟﻘﻜﻢ ﻭﺍﻟﺨﺎﻟﻖ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻜﻢ
ﺍﻟﺠﺎﻋﻞ ﻟﻜﻢ ﺍﻷﺭﺽ ﻓﺮﺍﺷﺎ
(beribadahlah kepada Robb-kalian Pencipta kalian,Pencipta orang-orang sebelum kalian, yang menjadikan bumi sebagai hamparan buat kalian.
yaitu (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan, permadani, tempat berpijak, dan tempat berdiam/ menetap.
yaitu permadani yang kalian berjalan diatasnya.


Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhumaa, tentang firman Allah : "wahai sekalian manusia, beribadahlah kepada Robb-mu." ia berkata bahwa seruan itu ditujukan kepada kedua belah pihak, orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Artinya, esakanlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian.


‎"karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui." artinya, janganlah kalian menyekutukan-Ny a dengan mengadakan tandingan-tandi ngan yang tidak dapat memberikan mudharat maupun manfaat, padahal kalian tahu bahwa tiada Ilah yang hak bagi kalian selain Dia yang memberikan rizki kepada kalian. Dan kalian juga tahu bahwa yang diserukan kepada kalian oleh Rasulullah shalllallahu 'alaihi wasallam untuk diesakan adalah Rabb yang haq dan tidak diragukan lagi.
Demikin juga penafsiran yang dikatakan oleh Qatadah
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhumaa, tentang firman-Nya: "falaa taj'aluu lillaahi andaadan" (karena itu janganlah kamu mengadakantandingan-tandi ngan bagi Allah). Al-Andaad adalah syirik yang lebih samar daripada semut yang melata di atas batu hitam pada kegelapan malam. Termasuk menjadikan andaad bagi Allah adalah ucapan: "Demi Allah dan demi hidupmu serta demi hidupku, hai fulan.."
* APAKAH BUMI DATAR ATAU BULAT?

Sebagian ulama mengambil dari ayat "alladzi ja'ala lakumul-ardho firoosyan" bahwa bumi itu tidak bulat, tapi datar. Karena Allah mengatakan telah menjadikan bumi sebagai hamparan, sesuatu yang dihampar itu tidak bulat. Begitu juga firman-Nya: "wa ilal-ardhi kaifa suthihat" dalam QS. Al Ghasyiyah,"dan kepada bumi bagaimana dia dihamparkan"
ayat ini dijadikan dalil oleh sebagian ulama bahwa bumi itu datar dan bumi itu ada ujungnya, dimana kalo kita ke ujungnya kita bakalan jatuh.

Tapi, syaikhul islam dalam kitab beliau risalah al arsy menyebutkan bahwasanya bumi itu bulat. Dan beliau berkata bahwasanya bumi itu bulat dengan kesepakatan ulama. Lalu beliau membawakan firman-Nya:
Dalam QS. Az Zumar ayat 5:
"..yukawwiru-ll aila 'ala-nnahaari wayukawwiru-nna haaro 'ala-llaili.."
dengan memakai lafazh kawwaro yukawwiru itu menunjukkan bahwasanya bumi itu kurowiyyah artinya bulat. Pendapat ini yang dirajihkan oleh beliau ini lebih tepat. Wallahu a'lam.
* BUKTI ALLAH MAMPU MEMBANGKITKAN MANUSIA SETELAH MATINYA.
 Dalam ayat ini ada tiga dalil bahwa Allah mampu membangkitkan manusia setelah matinya, sekaligus bantahan terhadap mereka yang mengingkari adanya kebangkitan..apa sajakah itu?
1. "rabbakumulladzi khalaqakum" (Rabb-mu Yang telah menciptakanmu). 

      Allah yang telah menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada, maka Allah lebih mampu untuk membangkitkan manusia dari kuburnya.
2. (alladzii ja’ala lakumul ardha firaasyaa: Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu) ; yakni tempat mereka menginjakkan kaki dan menetap diatasnya. Dan juga menjadikan ( as-Samaa-a binaa-a : langit sebagai atap).
dalam ayat lain disebutkan :
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ghafir: 57)
Dalam hal apa penciptaan langit dan bumi lebih besar dari penciptaan manusia?
Dari skala waktunya: jauh lebih lama
Skala ruangnya: jauh lebih besar
Skala temperaturnya: jauh lebih tinggi
Skala energinya: jauh lebih kuat
Skala ukurannnya: jauh lebih raksasa
Skala interaksinya: jauh lebih banyak
Skala kompleksitasnya: jauh lebih rumit
Skala tatanannya: jauh lebih terperinci
Skala keterjangkauannya: jauh lebih sulit dijangkau
Skala waktu perubahannya/waktu responnya: jauh lebih lama
Artinya, kalo Allah mampu menciptakan langit dan bumi yang sebegitu besarnya, Allah lebih mampu membangkitkan manusia yang sudah mati.
 
Lihat juga QS. Al-Ahqaf: 33
3.  (fa-akhraja bihii minatstsamaraati rizqan lakum : lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu).
Artinya, kalo Allah mampu menghidupkan bumi yang kering kerontang seperti disebutkan dalam QS. Ar-Rum ayat 50 dan juga Surat Fushshilat Ayat 39, tentu Allah lebih mampu menghidupkan manusia dari kematiannya.
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah