Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Senin, 25 Juli 2011

Syarah al-Ajrumiyyah bag 1

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Alhhamdulillah, di blog sederhana ini insya Allah kami akan mensyarah matan al-Ajrumiyyah
yang sebelumnya telah kami posting matan + terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, bisa tengok kembali disini.
Langsung saja kita awali penjelasannya
بسم الله الرحمن الرحيم

أنواع الكلام


الكلام هو اللفظ المركب المفيد بالوضع .

Macam-macam Kalam
Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah :
Al kalam (kalimat) adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah bagi orang yang mendengar atau yg diajak bicara.

Kalam menurut para ahli ilmu nahwu, harus memiliki 4 syarat:
1. Lafazh, yaitu suara (ucapan yg mengandung sebagian huruf hijaiyah).
Contoh: زيد (Zaidun). Lafazh Zaid mengandung huruf Za', Ya, dan Dal. Kalo suara yg tdk mengandung huruf hijaiyah tdk dinamakan lafazh, seperth bunyi genderang, petir, kaleng, dsb.

2. Murakkab (tersusun), yaitu ucapan yg tersusun dari 2 kata atau lebih.
Contoh:
قام زيد
( qooma Zaidun) Zaid berdiri.

Kalo cuma sepatah kata, tdk dianggap murakkab, seperti lafazh زيد (Zaid).

3. Mufid (berfaidah), yaitu ungkapan yg membdrikan pemahaman sehingga orang yang mendengarnya merasa puas.
Contoh :
قام زيد
(qooma Zaidun) Zaid telah berdiri.
Orang yg mendengarnya akan merasa puas, yaitu puas tentang berita berdirinya Zaid.
Beda kalo kalimatnya:
إن قام زيد
(in qooma Zaidun)
jika Zaid berdiri.
Ini tidak termasuk mufid, karena Orang yg mendengarnya belum merasa puas, dia akan menunggu kata selanjutnya.

4. Wadha', yaitu mengandung arti dan maksud yang jelas.
Ada 2 penafsiran tentang Wadha' ini.
Sebagian ahli nahwu nenafsirkan dengan ucapan yg jelas maksud dan tujuannya. Jadi ucapan orang yg mengigau ketika tidur tidak termasuk wadha.
Sebagian lagi menafsirkan wadha dengan bahasa arab, yaitu ucapan yang dari bahasa arab, jadi ucapan Ajam (non Arab) tidak termasuk, seperti bahasa turki, jawa, inggris, dll.

Untuk sementara kita cukupkan sampai disini, jangan terlalu banyak, insya Allah kita lanjutkan syarah bait selanjutnya.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah