Pendekar Sunnah - Abu Fajri Khusen's Blog

Rabu, 28 Maret 2012

Mukhtashar Tafsir al Baqarah Ayat 15 (Part 1)

Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Alhamdulillah yang telah menurunkan al Qur'an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, penawar segala rasa sakit di dada, penghibur jiwa yang sedang dilanda duka nestapa serta nutrisi ...hati yang sedang sakit. Berbahagialah wahai jiwa.. Atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga. Ketahuilah, ini bukanlah surga, dimana apapun yang kau minta selalu terlaksana. Tapi ini adalah dunia fana, dimana suka dan duka senantiasa mewarna. Ini nasehat untukku, untukmu dan untuknya. Bergembiralah.. Kita tak mampu merubah sesuatunya. Jalani saja skenario dari-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, pengemban risalah yang indah. Dengan petunjuk beliau kita beribadah. Ini baru muqoddimah.



اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
 
 
 
 
1. Tafsir Global
(Allahlah yang memperolok- olokkan mereka) artinya membalas olok-olokkan itu dengan memperolok-
olokkan mereka pula (dan membiarkan mereka) terpedaya (dalam kesesatan mereka) yakni melanggar batas disebabkan kekafiran (terumbang- ambing) dalam keadaan bingung tanpa tujuan atau pegangan.

2. I'rob ayat.
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ
Kata Alloohu adalah Mubtada’, dan fi’il Mudhari yastahzi’u adalah Khobarnya, dan Jar Majrur bihim dalam posisi Nashob menjadi Maf’ul dari fi’il Mudhari yastahzi’u, susunan kalimat yang seperti ini dinamakan Jumlah Ismiyah yakni susunan kalimat yang terdiri dari Mubtada’ dan Khobar.
وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Huruf Athaf Wawu mengathafkan kalimat sesudahnya kepada kalimat sebelumnya, dan kata yamuddu adalah fi’il Mudhari yang didalamnya ada Fa’ilnya dan kata hum adalah Maf’ulnya, dan kata fiithughyaanihim adalah Muta’aliq/berhubungan dengan kata yamuddu, dan fi’il Mudhari ya’mahuuna adalah Haal dari Dhomir hum.
Pada bab i'rob ayat ini, paham syukur alhamdulillah.. Ga paham juga tak masalah, semoga menjadi motivator spiritor (???) agar lebih semangat lagi belajar.
3. Syarah.
Sobat sunnah yang aku cintai karena Allah Ta'ala, Kita masih ngomongin orang-orang munafik nih.
Ternyata karakteristik mereka banyak banget ya, dari ayat ke-8 sampai ayat ke-20 nanti, semoga kita dijauhkan dari menyerupai mereka.... Aamiin.
Pada ayat sebelumnya kita telah mengetahui diantara sifat orang munafik yang Allah jelaskan, yaitu kalo mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka bilang "Kami telah beriman". Eh, pas balik ke syaitan-syaitan mereka, yakni pemimpin-pemimpin mereka dari para pendeta Yahudi dan para pemuka orang-orang musyrik dan munafik.. Mereka bilang, "Kami tetap sependirian dengan kalian, kami tuh tadi cuma mengolok-olok dan mengejek kaum muslimin saja."
Lalu Allah Ta'ala menjawab dan menanggapi perbuatan mereka itu dengan berfirman: "Allah akan (membalas) mengolok-olok mereka dan membiarkan mereka dalam keresatan mereka."
Ibnu Jarir berkata: "Allah Ta'ala memberitahukan bahwa Dia akan melakukan hal tersebut pada hari Kiamat kelak, melalui firman-Nya pada QS. Al Hadiid ayat 13 dan juga QS. Ali Imran ayat 178.
Cek sendiri, buka mushafnya.  
Jadi, Allah Ta'ala membiarkan mereka (kaum munafik) terombang-ambing dalam kesesatan akibat dosa yang mereka perbuat, sebagai bentuk istidroj.
 
Masih kata Ibnu Jarir: "Ada pendapat lain lagi bahwa, hal seperti itu dan yang semisal merupakan bentuk jawaban, seperti ucapan seseorang kepada orang yang hendak menipunya (kalo ia berhasil mengalahkannya), "akulah yang menipumu.".
Jadi, o...rang pertama tidaklah menipu. Tapi dia berkata itu jika ternyata justru dia yang menang.
Begitu juga dengan firman-Nya : "orang-orang kafir itu membuat makar (tipu daya), dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Ali Imran: 54). Juga firman-Nya dalam ayat yg sedang kita kaji ini: "Allah akan (membalas) mengolok-olok mereka."
Ini merupakan jawaban balasan, karena tak ada makar dan olok-olok dari Allah Ta'ala. Artinya, makan dan olok-olok mereka itu justru menimpa diri mereka sendiri.
Ayat ini semisal dengan firman-Nya: "sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah membalas tipuan mereka itu" (QS. An Nisaa: 142), dan firman-Nya: "Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan... mereka itu." (QS. At Taubah: 79), juga firman-Nya dalam QS. At Taubah: 69, dan ayat-ayat lain yang serupa dengannya. Semuanya itu menunjukkan pemberitahuan dari Allah Ta'ala bahwa Dia akan memberikan balasan atas perolokan yang mereka lakukan serta menyiksa mereka akict tipu daya mereka.
Masih kata Ibnu Jarir, bahwa ulama yang lain berkata: "Arti semuanya itu adalah bahwa Allah Ta'ala memberitahukan mengenai orang-orang munafik itu, jika mereka kembali kepada para pemimpin mereka, mereka berkata: 'Sesungguhnya kami bersama ...kalian dalam mendustakan Muhammad dan apa yang dibawanya. Dan apa yang kami ucapkan kepada mereka itu sebenarnya hanyalah olok-olok belaka."
Kemudian Allah Ta'ala memberitahukan bahwa sebenarnya Dialah yang memperolok-olok mereka, yaitu dengan memperlihatkan kepada mereka hukum-hukum-Nya di dunia, berupa keterpeliharaan nyawa dan harta mereka, berbeda dengan apa yang akan mereka terima kelak di sisi-Nya di akherat, yaitu berupa adzab.
 
Karena tafsirnya cukup panjang dan dibuang juga sayang.. Biar ga ngebosenin...
Maka tafsir ayat 15 ini kita bagi jadi 2 edisi.
Bersambung pekan depan. Insya Allah.
 
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan

Kritik dan Sarannya tafadhol

Blog Sahabat Sunnah