اللَّهُ
يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Allah akan (membalas)
olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka.
1.
Tafsir Global
(Allahlah yang memperolok- olokkan mereka) artinya membalas olok-olokkan itu dengan memperolok-olokkan mereka pula (dan membiarkan mereka) terpedaya (dalam kesesatan mereka) yakni melanggar batas disebabkan kekafiran (terumbang- ambing) dalam keadaan bingung tanpa tujuan atau pegangan.
2.
I'rob ayat.
اللَّهُ
يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ
Kata Alloohu adalah Mubtada’, dan
fi’il Mudhari yastahzi’u adalah Khobarnya,
dan Jar Majrur bihim dalam posisi Nashob
menjadi Maf’ul dari fi’il Mudhari yastahzi’u,
susunan kalimat yang seperti ini dinamakan Jumlah Ismiyah
yakni susunan kalimat yang terdiri dari Mubtada’ dan Khobar.
وَيَمُدُّهُمْ فِي
طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Huruf Athaf Wawu mengathafkan kalimat sesudahnya
kepada kalimat sebelumnya, dan kata yamuddu adalah fi’il
Mudhari yang didalamnya ada Fa’ilnya dan kata
hum adalah Maf’ulnya, dan kata fiithughyaanihim
adalah Muta’aliq/berhubungan dengan kata yamuddu,
dan fi’il Mudhari ya’mahuuna adalah Haal
dari Dhomir hum.
Pada bab i'rob ayat ini,
paham syukur alhamdulillah.. Ga paham juga tak masalah, semoga menjadi
motivator spiritor (???) agar lebih semangat lagi belajar.
3.
Syarah.
Sobat sunnah yang aku cintai karena Allah Ta'ala, Kita masih ngomongin orang-orang munafik nih.
Ternyata karakteristik mereka banyak banget ya, dari ayat ke-8 sampai ayat ke-20 nanti, semoga kita dijauhkan dari menyerupai mereka.... Aamiin.
Pada ayat sebelumnya kita telah mengetahui diantara sifat orang munafik yang Allah jelaskan, yaitu kalo mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka bilang "Kami telah beriman". Eh, pas balik ke syaitan-syaitan mereka, yakni pemimpin-pemimpin mereka dari para pendeta Yahudi dan para pemuka orang-orang musyrik dan munafik.. Mereka bilang, "Kami tetap sependirian dengan kalian, kami tuh tadi cuma mengolok-olok dan mengejek kaum muslimin saja."
Sobat sunnah yang aku cintai karena Allah Ta'ala, Kita masih ngomongin orang-orang munafik nih.
Ternyata karakteristik mereka banyak banget ya, dari ayat ke-8 sampai ayat ke-20 nanti, semoga kita dijauhkan dari menyerupai mereka.... Aamiin.
Pada ayat sebelumnya kita telah mengetahui diantara sifat orang munafik yang Allah jelaskan, yaitu kalo mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka bilang "Kami telah beriman". Eh, pas balik ke syaitan-syaitan mereka, yakni pemimpin-pemimpin mereka dari para pendeta Yahudi dan para pemuka orang-orang musyrik dan munafik.. Mereka bilang, "Kami tetap sependirian dengan kalian, kami tuh tadi cuma mengolok-olok dan mengejek kaum muslimin saja."
Lalu Allah Ta'ala menjawab
dan menanggapi perbuatan mereka itu dengan berfirman: "Allah akan
(membalas) mengolok-olok mereka dan membiarkan mereka dalam keresatan
mereka."
Ibnu Jarir berkata: "Allah Ta'ala memberitahukan bahwa Dia akan melakukan hal tersebut pada hari Kiamat kelak, melalui firman-Nya pada QS. Al Hadiid ayat 13 dan juga QS. Ali Imran ayat 178.
Cek sendiri, buka mushafnya.
Ibnu Jarir berkata: "Allah Ta'ala memberitahukan bahwa Dia akan melakukan hal tersebut pada hari Kiamat kelak, melalui firman-Nya pada QS. Al Hadiid ayat 13 dan juga QS. Ali Imran ayat 178.
Cek sendiri, buka mushafnya.
Jadi, Allah Ta'ala membiarkan
mereka (kaum munafik) terombang-ambing dalam kesesatan akibat dosa yang
mereka perbuat, sebagai bentuk istidroj.
Masih kata Ibnu Jarir: "Ada
pendapat lain lagi bahwa, hal seperti itu dan yang semisal merupakan
bentuk jawaban, seperti ucapan seseorang kepada orang yang hendak
menipunya (kalo ia berhasil mengalahkannya), "akulah yang menipumu.".
Jadi, o...rang pertama tidaklah menipu. Tapi dia berkata itu jika ternyata justru dia yang menang.
Begitu juga dengan firman-Nya : "orang-orang kafir itu membuat makar (tipu daya), dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Ali Imran: 54). Juga firman-Nya dalam ayat yg sedang kita kaji ini: "Allah akan (membalas) mengolok-olok mereka."
Ini merupakan jawaban balasan, karena tak ada makar dan olok-olok dari Allah Ta'ala. Artinya, makan dan olok-olok mereka itu justru menimpa diri mereka sendiri.
Jadi, o...rang pertama tidaklah menipu. Tapi dia berkata itu jika ternyata justru dia yang menang.
Begitu juga dengan firman-Nya : "orang-orang kafir itu membuat makar (tipu daya), dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Ali Imran: 54). Juga firman-Nya dalam ayat yg sedang kita kaji ini: "Allah akan (membalas) mengolok-olok mereka."
Ini merupakan jawaban balasan, karena tak ada makar dan olok-olok dari Allah Ta'ala. Artinya, makan dan olok-olok mereka itu justru menimpa diri mereka sendiri.
Ayat ini semisal dengan
firman-Nya: "sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan
Allah membalas tipuan mereka itu" (QS. An Nisaa: 142), dan firman-Nya:
"Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas
penghinaan... mereka itu." (QS. At Taubah: 79), juga
firman-Nya dalam QS. At Taubah: 69, dan ayat-ayat lain yang serupa
dengannya. Semuanya itu menunjukkan pemberitahuan dari Allah Ta'ala
bahwa Dia akan memberikan balasan atas perolokan yang mereka lakukan
serta menyiksa mereka akict tipu daya mereka.
Masih
kata Ibnu Jarir, bahwa ulama yang lain berkata: "Arti semuanya itu
adalah bahwa Allah Ta'ala memberitahukan mengenai orang-orang munafik
itu, jika mereka kembali kepada para pemimpin mereka, mereka berkata:
'Sesungguhnya kami bersama ...kalian dalam mendustakan Muhammad dan apa
yang dibawanya. Dan apa yang kami ucapkan kepada mereka itu sebenarnya
hanyalah olok-olok belaka."
Kemudian Allah Ta'ala memberitahukan bahwa sebenarnya Dialah yang memperolok-olok mereka, yaitu dengan memperlihatkan kepada mereka hukum-hukum-Nya di dunia, berupa keterpeliharaan nyawa dan harta mereka, berbeda dengan apa yang akan mereka terima kelak di sisi-Nya di akherat, yaitu berupa adzab.
Kemudian Allah Ta'ala memberitahukan bahwa sebenarnya Dialah yang memperolok-olok mereka, yaitu dengan memperlihatkan kepada mereka hukum-hukum-Nya di dunia, berupa keterpeliharaan nyawa dan harta mereka, berbeda dengan apa yang akan mereka terima kelak di sisi-Nya di akherat, yaitu berupa adzab.
Karena tafsirnya cukup panjang dan
dibuang juga sayang.. Biar ga ngebosenin...
Maka tafsir ayat 15 ini kita bagi jadi 2 edisi. Bersambung pekan depan. Insya Allah.
Maka tafsir ayat 15 ini kita bagi jadi 2 edisi. Bersambung pekan depan. Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, dengan syarat menjaga adab-adabnya, tidak mengandung kata-kata kotor, makian dan sebagainya. Dan kami tidak melayani perdebatan atas sesuatu yang telah jelas dari al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma', namun jika ada hal yang masih samar, silahkan tanyakan